Yahoo! SHE – Kam, 13 Sep 2012 10:25 WIB
Oleh Felicity Hannah | Yahoo Lifestyle
Setiap beberapa bulan,
sebuah mode diet terbaru muncul; diet Atkins, diet sup kubis, diet
makanan bayi, diet Hollywood. Pola makan tersebut mungkin bisa berhasil
untuk sebagian orang, namun sering ada kekhawatiran mengenai kesehatan
jangka panjang bila dilakukan terlalu lama.
Para pendukung diet
terbaru menyatakan, diet yang mereka terapkan tidak hanya membantu
kesehatan tapi juga menurunkan berat badan. Puasa selang-seling, dengan
ketentuan orang yang melakukan diet tidak memakan beberapa jenis makanan
pada hari tertentu, telah digembar-gemborkan oleh sebagian orang
sebagai penemuan ilmiah yang menakjubkan.
Mereka yang
melakukannya menyatakan, diet tersebut dapat menurukan berat badan,
membuat panjang umur dan bahkan dapat mencegah demensia (penurunan
fungsi kerja tubuh).
Tentu saja, puasa pada umumnya dilakukan
oleh mereka yang meyakininya, National Health Service (NHS) menyarankan
orang-orang yang berdiet untuk tidak melewatkan makan. Jadi bagaimana
cara kerja puasa tersebut?
Keuntungan puasaInilah
teorinya. Tubuh kita memiliki hormon pertumbuhan yang dikenal sebagai
IGF-1, yang membantu proses tumbuh-kembang ketika kita masih kecil.
Namun, saat telah dewasa hormon tersebut menyebabkan penuaan, sementara
jika pertumbuhannya melewati batas dapat menyebabkan kanker, diabetes
serta penyakit lainnya.
Berpuasa menurunkan tingkat IGF-1, yang
dipercaya oleh sebagian ilmuwan memperlambat pertumbuhan sel-sel baru
dan mendorong tubuh Anda untuk memperbaiki sel-sel yang telah ada. Puasa
juga dapat mempercepat proses pembakaran lemak, sehingga Anda dapat
menurunkan berat badan.
Penelitian yang dilakukan oleh Baltimore
National Institute on Aging menyatakan bahwa puasa sekali atau dua kali
dalam sepekan dapat melindungi otak dari penyakit seperti Alzheimer dan
Parkinson.
Sejumlah percobaan yang dilakukan terhadap tikus
menunjukkan, puasa dapat meningkatkan harapan hidup sampai 50 persen.
Beberapa orang berpikir bahwa manusia juga bisa mendapat manfaat yang
sama dan muncul ketertarikan terhadap pola-pola puasa.
Diet 5:2 Ada
sebuah puasa yang saat ini tengah populer. Diet 5:2, yakni puasa dua
hari dalam waktu berbeda sepekan. Pada saat berpuasa pria dapat
mengonsumsi 600 kalori dan wanita hanya 500 kalori.
Mereka yang
melakukan diet dapat memilih untuk mengonsumsi makanan sekaligus, atau
memakannya secara bertahap selama satu hari. Motode itu diperkenalkan
lewat program BBC Horizon, “Eat, Fast and Live Longer,” saat reporter
mencoba sejumlah teknik puasa yang berbeda.
Dia juga menulis
pengalamannya dan keuntungan yang bisa didapatkannya. Berikut ini
pengalaman tiga orang yang telah mencoba diet 5:2.
David, 32 tahun“Saya
mulai tertarik puasa selang-seling karena katanya membantu panjang umur
dan menjadi lebih sehat. Saya tidak terlalu tertarik menurunkan berat
badan karena saya tidak gemuk, meskipun saya telah kehilangan tiga
kilogram berat tubuh dalam empat pekan masa diet tersebut, perut saya
jauh lebih datar.”
“Hari-hari saat berpuasa cukup sulit. Saya
tidak dapat belari atau berolahraga karena saya tidak selalu mempunyai
energi dan terkadang menjadi sedikit pemarah. Saya memakan semangkok
kecil bubur untuk sarapan dan dua mangkok kecil salad di siang hari.”
“Namun
hasilnya bagus. Maksud saya, saya dapat menikmati banyak makanan yang
saya mau di hari berikutnya dan dapat meningkatkan kesehatan jangka
panjang.”
“Saya merasa ini seperti sebuah perubahan gaya hidup
dibandingkan sebuah mode diet, saya rasa akan melakukannya dalam waktu
yang lama.”
Victoria, 61 tahun“Saya
pensiunan dokter umum dan selalu skeptis terhadap berbagai jenis diet
yang ekstrem. Namun setelah menyaksikan sebuah tayangan dokumenter, saya
memutuskan mencobanya.”
“Motivasi utama saya adalah untuk
menurunkan berat badan namun saya juga tertarik karena katanya diet itu
dapat mencegah Alzheimer. Ibu saya menderita demensia dan saya ingin
melakukan apa pun demi mengurangi risikonya.”
“Saya telah mencobanya selama lima pekan dan sekarang badan saya turun satu pon (sekitar 0,45 kg) setiap pekan.”
“Itu
diet yang aneh karena sangat mudah sekaligus sulit dilakukan. Saat
berpuasa, saya makan dua porsi kecil dan saya merasa kadang sulit
menahan diri untuk makan camilan dan menyerah melakukannya. Namun, saya
bisa makan apapun yang diinginkan di sisa pekan — jadi saya tidak merasa
bersalah jika saya menghabiskan kue atau biskuit. Saya pikir mungkin
akan melakukannya sepanjang hidup.”
Stephanie, 30 tahun“Saya
benar-benar ingin mencoba puasa selang-seling karena benci untuk selalu
memikirkan diet. Saya kehilangan banyak berat tubuh dengan Slimming
World, namun Anda harus selalu berhati-hati saat melakukan cara itu.
Dengan puasa secara berselang, saya hanya perlu mengkhawatirkan masa
diet dua hari dalam sepekan yang saya lakukan.”
“Namun, saya
memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Belum ada penelitian lebih lanjut
terhadap manusia, jadi saya menyelidikinya dengan membaca forum online
dan beberapa blog. Ada pendapat yang mengatakan, puasa selang-seling
dapat menggangu kesuburan wanita, dan saya masih berencana untuk
memiliki anak.”
“Mungkin saya akan melakukannya lagi ketika sudah
tidak ingin menambah anak, apalagi jika telah banyak dilakukan
penelitian mengenai dampaknya terhadap manusia dibandingkan terhadap
tikus!”
Tanya dokterStudi kasus yang telah
dipaparkan menunjukkan, belum ada uji coba lanjutan mengenai manfaat
atau kerugian yang diakibatkan dari puasa selang-seling terhadap
manusia.
Jika Anda tergoda untuk mencobanya, akan lebih baik
untuk membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan
bahwa hal itu tidak akan membahayakan kesehatan Anda.
Namun bila
para ilmuwan benar dan manfaat yang dihasilkan begitu besar, maka puasa
dua hari dalam sepekan Anda dapat menjadi sama pentingnya dengan program
konsumsi lima buah dalam sehari.
Anda sudah mencoba puasa
selang-seling? Apa yang Anda makan saat berpuasa? Apakah itu hanya
sekadar mode diet ataukah sebuah penemuan terbaru? Berbagilah pengalaman
serta pikiran Anda dengan para pembaca lain pada komentar-komentar di
bawah ini.