Monday, April 04, 2011
Deedat
Samudra Biru
- Sungguh suatu perbuatan biadab dan rasanya tidak ada lagi kata yang
sanggup untuk menggambarkan kebodohan mereka yang melakukan tindakan pembakaran Kitab Suci Al-Qur'an. Yang telah menyakiti hati Milyar'an umat muslim seluruh Dunia.
Akibat yang ditimbulkan
jelas-jelas sangat beragam. setelahnya. Para pemimpin Dunia mengutuk
tapi belum terlihat Tindakan kongkrit dari Pemerintah setempat dalam hal
ini negara Amerika Serikat. kalau hanya berbicara kemudian setelahnya
seperti tidak terjadi apa-apa ini akan menjadi perseden buruk karena
menganggap hal tersebut menjadi lumrah atau biasa saja.
Maka saya mengatakan mereka para pembakar Al-Qur'an inilah Terorist yang sebenarnya. mereka-mereka yang berfikiran picik dan senantiasa negatif terhadap Muslim, dan memusuhi Muslim.
Saya meyakini, web/blog ini juga
tidak hanya dibaca oleh orang beragama muslim tapi beragam warna ada di
dalamnya. dan saya perhatikan ratusan juga mulai datang dari manca dan
saya juga meyakini Anda tentu sangat menyesalkan tindakan sekte Kristen radikal fundamentalis di Amerika Serikat, Sabtu, 2 April 2011.
Mengapa saya katakan mereka
Terorist yang sebenarnya? efek yang ditimbulkan jelas lebih meluas. Jika
orang yang dituduh dan sedang diburu karena aksi terorist menyuarakan
jihad mereka agar dilihat oleh dunia international atas tindakan para
zionis yang kejam menindas kaum Muslim di palestina tentu saja ada
sebuah tindakan yang nyata terlihat.
Akan
tetapi apa yang dilakukan oleh kaum sekte Kristen radikal fundamentalis
di Amerika Serikat ini saya rasa melebihi sekelompok kaum yang hanya
berani di kandang sendiri.
Masih mulia dan bernilai mereka
yang dengan keikhlasan penuh dengan sebuah keyakinannya mengorbankan
nyawanya untuk memerangi kaum tertindas dengan caranya yang terkadang
tindakannya tidak mampu kita tangkap secara akal sehat bagi sebagian
dari kita.
Seperti
yang dilansir berita Vivanews Minggu 4/3/2011. sedikitnya 10 orang
terbunuh dan 83 lainnya terluka di Kandahar, wilayah selatan
Afghanistan. Tragedi ini terjadi dalam aksi protes atas pembakaran
Alquran yang dilakukan sekte Kristen radikal fundamentalis di Amerika
Serikat, Sabtu, 2 April 2011, waktu setempat.
Ini adalah kerusuhan terburuk dalam beberapa bulan terakhir. "Dua di antara korban tewas adalah polisi Afghanistan," kata pejabat setempat, seperti dikutip dari laman Reuters.
Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Taliban dan meneriakkan yel-yel seperti, "Hidup Taliban", dan "Matilah Amerika". Dalam kerusuhan yang berlangsung beberapa jam itu, mereka juga melakukan penjarahan, membakar ban, dan menyasar orang asing, termasuk melakukan pelecehan terhadap seorang wanita SMA.
Kerusuhan didorong kemarahan atas tindakan ekstrimis Terry Jones, yang melakukan pembakaran kitab suci Islam di hadapan 50 orang di sebuah gereja di Florida, 20 Maret lalu. Informasi ini tertuang dalam website Terry Jones. Tahun lalu, Jones juga berniat membakar Alquran tapi batal.
Aksi penistaan terhadap agama ini awalnya tidak disadari warga Afghanistan. Mereka baru tahu setelah Presiden Hamid Karzai menyampaikan kalimat kecaman dalam kotbah salah Jumat lalu. Kecaman inilah yang kemudian memobilisasi massa turun ke jalan-jalan dan menggelar aksi protes.
Pejabat Afghanistan dan PBB menduga aksi protes yang awalnya berlangsung damai telah ditunggangi kelompok tertentu yang menyulut kerusuhan. Atas dugaan ini, Taliban membantah terlibat. "Kemarahan terhadap orang asing sudah terpupuk. Sedikit percikan api saja sudah mampu membakar emosi warga," kata Thomas Ruttig, pejabat Jaringan Analis Afghanistan.
Ini adalah kerusuhan terburuk dalam beberapa bulan terakhir. "Dua di antara korban tewas adalah polisi Afghanistan," kata pejabat setempat, seperti dikutip dari laman Reuters.
Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera Taliban dan meneriakkan yel-yel seperti, "Hidup Taliban", dan "Matilah Amerika". Dalam kerusuhan yang berlangsung beberapa jam itu, mereka juga melakukan penjarahan, membakar ban, dan menyasar orang asing, termasuk melakukan pelecehan terhadap seorang wanita SMA.
Kerusuhan didorong kemarahan atas tindakan ekstrimis Terry Jones, yang melakukan pembakaran kitab suci Islam di hadapan 50 orang di sebuah gereja di Florida, 20 Maret lalu. Informasi ini tertuang dalam website Terry Jones. Tahun lalu, Jones juga berniat membakar Alquran tapi batal.
Aksi penistaan terhadap agama ini awalnya tidak disadari warga Afghanistan. Mereka baru tahu setelah Presiden Hamid Karzai menyampaikan kalimat kecaman dalam kotbah salah Jumat lalu. Kecaman inilah yang kemudian memobilisasi massa turun ke jalan-jalan dan menggelar aksi protes.
Pejabat Afghanistan dan PBB menduga aksi protes yang awalnya berlangsung damai telah ditunggangi kelompok tertentu yang menyulut kerusuhan. Atas dugaan ini, Taliban membantah terlibat. "Kemarahan terhadap orang asing sudah terpupuk. Sedikit percikan api saja sudah mampu membakar emosi warga," kata Thomas Ruttig, pejabat Jaringan Analis Afghanistan.
Terry
Jones memang pendeta yang radikal. September 2010 dia pernah
merencanakan pembakaran Al Quran, sebagai bentuk protes terhadap rencana
pendirian sebuah Masjid di Ground Zero, bekas reruntuhan menara kembar
yang dibom teroris. Rencana pembakaran itu dilakukan tanggal 11
September sebagai bentuk peringatan atas ledakan itu.
Rencana itu dihujat
banyak kalangan. Vatikan mengecam sang Pendeta dan menyebutnya sebagai
tindakan tidak waras.Vatikan mendesak Presiden Barrack Obama untuk
segera menghentikan tindakan sang pendeta karena hanya akan melukai
hati-hati saudara-saudara muslim.
Presiden Iran, Ahmadinejad memuji sikap Vatikan dan mengirim surat ucapan terima kasih kepada Paus di Vatikan.
"Saya
menyampaikan terima kasih kepada Yang Mulia atas kecaman kepada
perbuatan tercela dari suatu gereja di Florida, AS, untuk melecehkan
Kitab Suci Qur'an yang dapat menimbulkan kesedihan bagi jutaan Muslim di
penjuru dunia," demikian petikan surat itu seperti yang dimuat oleh
kantor berita Iran, Fars.
Rencana
pembakaran Al Quran itu, kata Vatikan, jelas sensasi belaka dan
merupakan perbuatan tercela. Setiap agama berhak melindungi kesucian
ajarannya.
Konferensi
Wali Gereja (KWI) dan Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) juga
mengecam keras rencana Terry Jones itu. Mereka mengirim surat kepada
Presiden Barrack Obama dan mendesaknya agar menghentikan rencana jahat
Terry Jones itu.
Aksi ini dinilai bukan pekerjaan orang waras, dan mendesak otoritas Amerika Serikat agar segera menindak sang pendeta.
Tapi satu hal mereka lupa, bagi Muslim Al-qur'an telah terpatri begitu wangi di dalam hati sanubari hingga Akhir nanti.
Demikian, Wassalam. Kita kecam tindakan mereka, jika Anda merasa info ini manfaat mohon share ke rekan Anda. salam
sumber pelengkap: vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar