Republika – 4 jam yang lalu
REPUBLIKA.CO.ID, Siapapun dan apapun di dunia ini,
termasuk berhala-berhala yang disembah dan keris-keris yang bertuah,
tidak memiliki otoritas untuk memberikan syafaat (pertolongan) kepada
umat manusia di alam akhirat.
Syafaat menjadi otoritas Allah SWT, kecuali kepada
sesiapa yang diberikan restu oleh-Nya untuk memberikan pertolongan yang
sangat dibutuhkan pada hari kiamat itu. Khususnya bagi orang-orang
yang datang pada hari akhir dengan berlumuran dosa.
Allah SWT berfirman, ”... Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya...." (QS. Albaqarah: 255).
Manusia yang sudah pasti diberikan izin untuk
memberikan syafaat adalah Nabi Besar Muhammad SAW. Dalam hal ini, puasa
disamping Alquran, termasuk telah diberikan izin untuk memberikan
syafaat kepada orang-orang yang terbiasa melakukannya di dunia sebagai
balasan atas jerih payah menahan diri dari hal-hal yang dilarang pada
waktu berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadis qudsi, "Puasa
dan Alquran memberikan syafaat kepada hamba-Ku di hari kiamat. Puasa
berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari makan minum dan
syahwat, maka berilah aku restu memberikan syafaat kepadanya.' Alquran
berkata, Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur di malam
hari, maka berilah aku restu memberikan syafaat kepadanya. ’ Lalu
keduanya diberikan restu memberikan syafaat.” (HR. Ahmad dan Thabarani)
Keistimewaan lain bagi orang-orang yang berpuasa
adalah disediakannya untuk mereka pintu khusus di surga yang disebut
dengan pintu Rayyan. Rayyan secara bahasa berarti 'menyegarkan' lawan
dari mendahagakan, karena orang yang memasuki pintu ini dia tidak akan
dahaga selamanya. Rayyan ini ibaratnya pintu VIP yang diperuntukkan bagi
orang-orang yang berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di
surga terdapat pintu yang dinamakan pintu rayyan yang khusus akan
dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat. Selain mereka
tidak bisa melalui pintu tersebut. Pintu itu akan berkata, ’Di mana
orang-orang yang berpuasa?’ Orang-orang yang berpuasa lalu bangkit
menuju pintu surga itu. Jika mereka telah memasukinya, pintu surga itu
ditutup tidak seorang pun bisa masuk." (HR. Bukhari-Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar