Hutang piutang (Arab, القرض او الدين)adalah suatu transaksi di mana
seseorang meminjam harta benda kepada orang lain dengan janji akan
dikembalikan pada waktu yang telah ditentukan. Hutang termasuk muamalah
(transaksi) antara manusia yang cukup mendapat perhatian dalam Islam
karena ada unsur ekonomi dan hak individu yang dalam Islam sangat
dihormati. (Photo credit: Hantaran Pengantin 2012 oleh Santri Putri Al-Khoirot)
DAFTAR ISI
DEFINISI HUTANG PIUTANG
Pengertian hutang adalah memberikan sesuatu--yang memiliki nilai-- yang menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dengan pengembalian di kemudian hari sesuai perjanjian dengan jumlah yang sama. Contoh, A meminjam emas 10 gram pada B. Maka B wajib mengembalikan utang tersebut pada A sebanyak 10 gram emas atau uang senilai itu pada waktu yang telah ditentukan.
DALIL SEPUTAR HUTANG PIUTANG
1. Quran Surat Al-Baqarah 2:282
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فَسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah
kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya
sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis
itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang
yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di
antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika
seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi
itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah
kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu
membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih
menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa
bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila
kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal
itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah;
Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
2. Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi
نفس المؤمن معلقة بدينه, حتى يقضى عنه
Artinya: Nasib seorang mukmin tergantung pada hutangnya sampai ia melunasinya.
3. Hadits riwayat Muslim
القتل في سبيل الله يكفر كل شيء إلا الدين
Artinya: Mati di jalan Allah (mati syahid) menebus segala sesuatu kecuali hutang.
4. Hadits riwayat Bukhari
أنا أولى بالمؤمنين من أنفسهم ، فمن توفي وعليه دين فعلي قضاؤه ، ومن ترك مالاً فهو لورثته
Artinya:
Aku adalah paling utamanya orang beriman. Barang siapa yang mati dan
punya hutang maka wajib melunasi. Barangsiapa yang meninggalkan harta
maka hutang itu dikenakan pada ahli warisnya.
WAJIB MEMBAYAR HUTANG
Dari dalil Quran dan hadis seputar hutang di atas, jelaslah bahwa membayar atau melunasi hutang wajib hukumnya. Bahkan setelah yang punya hutang mati tetap wajib membayar hutang dan kewajiban itu menjadi kewajiban ahli warisnya.
KEUTAMAAN (FADHILAH) MEMBERI HUTANG
1. Hadits riwayat Muslim
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya: Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan
(kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya
pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam
keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di
dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama
hamba tersebtu menolong saudaranya.
SABAR DALAM MENAGIH HUTANG
Orang yang menghutangi hendaknya berhati-hati dalam memberi pinjaman agar tidak kecewa di kemudian hari. Pertama, harus dilihat dulu rekam jejak (track record) orang yang hendak berhutang. Kedua, lakukan transaksi hutang piutang secara tertulis seperti perintah dalam QS Al-Baqarah 2:282.
Apabila dua hal di atas sudah dipenuhi dan ternyata yang berhutang tidak melunasi hutang sesuai janjinya, maka penghutang hendaknya bersabar dan memberi perpanjangan masa pembayaran hutang.
1. Berdasarkan QS Al-Baqarah 2:280
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan
menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui.
2. Hadits Riwayat Muslim
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ
Artinya: Barangsiapa memberi tenggang waktu bagi orang yang
berada dalam kesulitan untuk melunasi hutang atau bahkan membebaskan
utangnya, maka dia akan mendapat naungan Allah.
3. Hadits Riwayat Bukhari
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ ، فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهؐ تَجَاوَزُوا عَنْهُ ، لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا ، فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُ
Artinya: Dulu ada seorang pedagang biasa memberikan
pinjaman kepada orang-orang. Ketika melihat ada yang kesulitan, dia
berkata pada budaknya: Maafkanlah dia (artinya bebaskan utangnya).
Semoga Allah memberi ampunan pada kita. Semoga Allah pun memberi ampunan
padanya.
HUTANG UNTUK KEPERLUAN MENDESAK (DARURAT)
Walaupun berhutang itu boleh (mubah), namun hendaknya dilakukan untuk kebutuhan yang penting dan mendesak karena ada bahaya apabila tidak mampu membayar hutang. Jangan hutang untuk kebutuhan konsumtif seperti memperbarui mobil atau mengganti perabot rumah yang masih cukup baik, dll.
Nabi memerintahkan agar kita hidup penuh syukur dengan cara melihat ke bawah bukan ke atas:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Artinya: Lihatlah kepada orang yang lebih rendah darimu
(taraf ekonominya). Jangan melihat orang yang lebih tinggi darimu. Hal
itu lebih baik agar kamu tidak melupakan nikmat (anugerah) Allah padamu.
DAFTAR ISI
- Definisi Hutang Piutang
- Dalil Seputar Hutang Piutang
- Wajib Membayar Hutang
- Keutamaan (Fadhilah) Memberi Hutang
- Sabar Menagih Hutang
- Hutang untuk Keperluan Darurat
DEFINISI HUTANG PIUTANG
Pengertian hutang adalah memberikan sesuatu--yang memiliki nilai-- yang menjadi hak milik pemberi pinjaman kepada peminjam dengan pengembalian di kemudian hari sesuai perjanjian dengan jumlah yang sama. Contoh, A meminjam emas 10 gram pada B. Maka B wajib mengembalikan utang tersebut pada A sebanyak 10 gram emas atau uang senilai itu pada waktu yang telah ditentukan.
DALIL SEPUTAR HUTANG PIUTANG
1. Quran Surat Al-Baqarah 2:282
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فَسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
2. Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi
نفس المؤمن معلقة بدينه, حتى يقضى عنه
3. Hadits riwayat Muslim
القتل في سبيل الله يكفر كل شيء إلا الدين
4. Hadits riwayat Bukhari
أنا أولى بالمؤمنين من أنفسهم ، فمن توفي وعليه دين فعلي قضاؤه ، ومن ترك مالاً فهو لورثته
WAJIB MEMBAYAR HUTANG
Dari dalil Quran dan hadis seputar hutang di atas, jelaslah bahwa membayar atau melunasi hutang wajib hukumnya. Bahkan setelah yang punya hutang mati tetap wajib membayar hutang dan kewajiban itu menjadi kewajiban ahli warisnya.
KEUTAMAAN (FADHILAH) MEMBERI HUTANG
1. Hadits riwayat Muslim
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
SABAR DALAM MENAGIH HUTANG
Orang yang menghutangi hendaknya berhati-hati dalam memberi pinjaman agar tidak kecewa di kemudian hari. Pertama, harus dilihat dulu rekam jejak (track record) orang yang hendak berhutang. Kedua, lakukan transaksi hutang piutang secara tertulis seperti perintah dalam QS Al-Baqarah 2:282.
Apabila dua hal di atas sudah dipenuhi dan ternyata yang berhutang tidak melunasi hutang sesuai janjinya, maka penghutang hendaknya bersabar dan memberi perpanjangan masa pembayaran hutang.
1. Berdasarkan QS Al-Baqarah 2:280
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
2. Hadits Riwayat Muslim
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ
3. Hadits Riwayat Bukhari
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ ، فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهؐ تَجَاوَزُوا عَنْهُ ، لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا ، فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُ
HUTANG UNTUK KEPERLUAN MENDESAK (DARURAT)
Walaupun berhutang itu boleh (mubah), namun hendaknya dilakukan untuk kebutuhan yang penting dan mendesak karena ada bahaya apabila tidak mampu membayar hutang. Jangan hutang untuk kebutuhan konsumtif seperti memperbarui mobil atau mengganti perabot rumah yang masih cukup baik, dll.
Nabi memerintahkan agar kita hidup penuh syukur dengan cara melihat ke bawah bukan ke atas:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar