Keutamaan Membaca Alquran di Bulan Ramadhan
Posted on by admin
Khutbah Pertama:
﴿ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ
يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا * قَيِّمًا لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِنْ
لَدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ
أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا * مَاكِثِينَ فِيهِ أَبَدًا﴾ وَأَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Bertakwalah kepada Allah Ta’ala dalam keadaan tersembunyi
maupun terang-terangan, ketika dalam keadaan sepi maupun di tengah
keramaian. Perbanyaklah amalan shaleh yang mendekatkan diri kepada
Allah.
Ketahuilah! Sesungguhnya bulan Ramadhan yang mulia adalah bulan puasa
dan shalat di malam harinya. Dan bulan ini adalah bulan istimewa yang
khusus untuk Alquran. Inilah bulan dimana Alquran diturunkan sebagai
petunjuk bagi manusia. Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah: 185).
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang kekhususan
bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya dengan memilihnya menjadi
bulan dimana Alquran diturunkan. Bahkan diriwayatkan bahwa Ramadhan
menjadi bulan dimana seluruh kitab-kitab para nabi diturunkan kepada
mereka. dalam Musnad Imam Ahmad dan al-Mu’jam al-Kabir oleh Imam Thabrani dari hadits Watsilah bin al-Asqa’, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ،
وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَ
الإِنْجِيلُ لِثَلاثَ عَشْرَةَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ
الزَّبُورُ لِثَمَانَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ
الْقُرْآنُ لأَرْبَعَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat
diturunkan setelah 6 hari bulan Ramadhan. Injil diturunkan setelah 13
hari bulan Ramadhan. Zabur diturunkan setelah 18 hari bulan Ramadhan.
Dan Alquran diturunkan setelah 14 hari bulan Ramadhan.”
Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Ramadha adalah bulan dimana
kitab-kitab ilahiyah diturunkan kepada para rasulu ‘alaihim ash-shalatu
wa salam. Bedanya, kitab-kitab selain Alquran diturunkan secara
sekaligus kepada para nabi dan rasul. Adapun Alquran diturunkan secara
sekaligus ke Baitul ‘Izzah di langit dunia pada lailatul qadr. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3).
Allah Ta’ala juga berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1)
Allah berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Ketiga ayat ini menunjukkan bahwa Alquran yang mulia diturunkan di
malam yang sama, yaitu malam yang disifati dengan malam penuh berkah.
Malam itu adalah malam al-qadr (lailatul qadr). Lailatul qadr terdapat
pada bulan Ramadan.
Setelah itu, Alquran diturunkan secara bertahap disesuaikan dengan peristiwa yang terjadi. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan,
أُنزل القرآن جملة واحدة إلى سماء الدّنيا ليلة القدر ثم أنزل بعد ذلك في
عشرين سنة ثم قرأ : ﴿ وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ
بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا﴾ [الفرقان:٣٣] ، ﴿ وَقُرْآنًا
فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ
تَنْزِيلًا ﴾ [الإسراء:١٠٦] ))
“Alquran diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada lailatul
qadr. Setelah itu (diturunkan kepada Nabi) selama 20-an tahun. Kemudian
Ibnu Abbas membaca ayat, “Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu
(membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu
yang benar dan yang paling baik penjelasannya.” (QS. Al-Furqan: 33). Dan
ayat “Dan Alquran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar
kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya
bagian demi bagian.” (QS. Al-Isra: 106).
Ibadallah,
Hikmah dari diturunkannya Alquran di bulan Ramadhan adalah sebagai
bentuk pengagungan terhadap Alquran, pengagungan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan risalahnya, pengagungan terhadap bulan Ramadhan, dan pengagungan
terhadap malam dimana Alquran diturunkan, yaitu malam lailatul qadr.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا
لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ
أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam
kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat
dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr:
1-5).
Ibadallah,
Kesemua hal di atas menunjukkan betapa agungnya bulan Ramadhan dan ia
memiliki sebuah hubungan yang istimewa dengan Alquran. Wahyu Allah
Rabbul ‘alamin
Hal-hal di atas menunjukkan betapa agungnya bulan puasa ini dan
betapa erat kaitannya dengan Alquran. Betapa tidak, Allah memberikan
keutamaan yang besar dengan menurunkan wahnyu firman-Nya yang mengandung
hidayah dan cahaya kebahagian di dunia dan akhirat di bulan ini. Allah Ta’ala berfirman,
هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS.
Al-Baqarah: 185).
Hidayah untuk tercapainya kebaikan agaman dan dunia. Di dalam Alquran
terdapat penjelasan yang sangat jelas tentang kebenaran. Juga terdapat
keterangan yang gambling tentang perbedaan antara petunjuk dan
kesesatan, antara kebenaran dan kebatilan, dan antara cahaya dan
kegelapan.
Ibadallah,
Perhatikanlah keutamaan bulan ini betapa besar karunia Allah di
dalamnya. Karena itu hendaknya para hamba mengagungkannya dan
menjadikannya musim untuk beribadah dan membekali diri untuk hari
kembali.
Ayat ini juga menjelaskan, di bulan ini sangat dianjurkan untuk
mengkaji Alquran yang mulia. Bersungguh-sungguh dan menaruh perhatian
yang besar padanya. Memperbanyak membacanya. Memurojaah hafalan atau
mengulang-ulanginya di hadapan orang yang mampu mengoreksi hafalan.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: ((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي
رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي
كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang
yang paling murah hatinya dengan (berbagi-pen) kebaikan, dan beliau
lebih bermurah hati ketika di dalam bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh
Jibril ‘alaihissalam, dan Jibril ‘alaihissalam menemui beliau setiap malam dalam Ramadhan samapi berakhir (bulan), ia menyampaikan Alquran kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka jika Jibril ‘alaihissalam
menemui beliau maka beliau adalah seorang yang lebih bermurah hati
dengan (berbagi) kebaikan daripada angin yang mengalir.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam memanjangkan bacaan Alqurannya pada
saat shalat malam di bulan Ramadhan, lebih dari malam-malam di bulan
lainnya. Ini adalah sesuatu yang disyariatkan bagi mereka yang ingin
memanjangkannya sesuai dengan kehendaknya, maka hendaknya ia shalat
sendiri. Dan boleh juga memperpanjang bacaan dalam shalat berjamaah atas
persetujuan para jamaah. Selain itu, maka dianjurkan untuk membaca
dengan bacaan yang ringan. Imam Ahamd berkata kepada sebagian sahabtnya
yang shalat bersamanya di bulan Ramadhan, “Mereka itu orang yang lemah,
maka bacalah lima, enam, atau tujuh ayat”. Imam Ahmad rahimahullah
memperingatkan agar memperhatikan keadaan para makmum dan jangan
membebani mereka.
Para salafush shalih rahimahumullah membaca Alquran di bulan Ramadhan
di dalam shalat dan di luar shalat. Mereka menambah perhatian mereka
terhadap Alquran yang mulia. Al-Aswad rahimahullah mengkhatamkan Alquran
setiap dua hari. An-Nakha-I mengkhatamkannya setiap tiga hari, namun di
sepuluh hari terakhir beliau tambah giat lagi. Qatadah mengkhatamkan
Alquran di setiap tujuh hari dan di sepuluh hari terakhir beliau
menyelesaikannya dalam tiga hari. Apabila bulan Ramadhan tiba, Az-Zuhri
mengatakan, “Bulan ini adalah bulan membaca Alquran dan memberi makan”.
Imam Malik apabila masuk bulan Ramadhan meninggalkan membaca hadits dan
berdiskusi bersama penuntut ilmu lainnya, beliau memfokuskan diri untuk
membaca Alquran dari mushafnya. Qatadah fokus mempelajari Alquran di
bulan Ramadhan. Sufyan ats-Tauri apabila datang bulan Ramadhan beliau
meninggalkan ibadah sunnah dan menyibukkan diri dengan membaca Alquran.
Dan masih banyak lagi riwayat-riwayat tentang perhatian para salaafush
shalih terhadap Alquran di bulan Ramadhan.
Semoga Allah mengaruniakan saya dan Anda sekalian untuk mengikuti
mereka dalam kebaikan. Kita memohon kepada-Nya dengan nama-Nya yang baik
dan sifat-Nya yang sempurna agar menjadikan Alquran sebagai penyejuk
hati kita, cahaya di dada-dada kita, penghibur di kala kesedihan, dan
mengusir kegalauan yang kita hadapi.
أَقُوْلُ هَذَا الْقَوْلِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ
إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالجُوْدِ
وَالْاِمْتِنَانِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ؛
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
أما بعد عباد الله :
أما بعد عباد الله :
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ ؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ
وَقَاهُ ، وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرِ أُمُوْرِ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ.
Saya berwasiat kepada diri saya pribadai dan jamaah sekalian agar
bertakwa kepada Allah. Karena barangsiapa yang bertakwa kepada-Nya, Dia
akan menjaga mereka serta menunjukki mereka kepada urusan yang terbaik
untuk agama dan dunianya.
Ibadallah,
Sesungguhnya perhatian terhadap Alquran dengan berbacagai macam
bentuknya: membaca dan menghafalnya, belajar dan mengajarkannya,
menadabburi dan memahaminya, serta mengamalkannya adalah tanda kebaikan.
Semakin umat Islam berpegang teguh dan perhatian dengan Kitabullah,
maka semakin banyak kebaikan dan keutamaan yang ada pada mereka. dari
Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah mereka yang mempelajari Alquran dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari).
Kebaikan seorang hamba Allah itu sangat terkait dengan Alquran.
Diriwayatkan dari Abu Abdul Qasim bin Salam di kitabnya Fadha-il Alquran dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhuma
ia berkata, “Wajib bagi kalian berpegang dengan Alquran, mempelajarinya
dan mengajarkannya kepada anak-anak kalian. Karena kalian akan ditanya
tentangnya. Dengannya juga kalian akan diberi balasan. Dan cukuplah
Alquran sebagai nasihat”.
Ibadallah,
Sesungguhnya Alquran itu agung dan kedudukannya tinggi. Alquran
merupakan sebab mulianya umat ini dan sumber kebahagiaan mereka. Alquran
adalah jalan kesuksesan di dunia dan akhirat. Wajib bagi kita semua
untuk mengangungkan dan menaruh perhatian yang besar terhadapnya dan
terus menambah kualitas perhatian kita khususnya di bulan Alquran ini,
bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Ibadallah,
Di antara bentuk perhatian terhadap Alquran juga adalah membentuk
halaqoh-halaqoh Alquran yang dikhususkan untuk mengkaji Alquran.
Berinfak dan mendermakan harta untuk hal-hal yang demikian merupakan
amalan yang baik. Karena berpartisipasi dalam menegakkan menara-menara
syiar Islam. Hal ini sangat dimotivasi oleh Islam. Wajib bagi
orang-orang yang memiliki kelapangan harta dan mereka yang dikaruiakan
Allah ‘Azza wa Jalla kekayaan untuk bersifat dermawan dalam
kebaikan, mendukung wakaf penyebaran Alquran dan membiayai pengkajian,
hafalan, dan bacaan Alquran. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik
dan yang paling besar pahalanya.” (QS. Al-Muzammil: 20).
Kita memohon kepada Allah Jalla wa ‘Ala agar member kita
taufik untuk berpegang terguh kepada Alquran dan menjaganya. Kemudian
menjadikan kita sebagai ahlul Quran yang merupakan ahlullah (keluarga
Allah).
وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ
اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦]
، وقال صلى الله عليه وسلم : (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .وَجَاءَ عَنْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الحَثُّ مِنَ الإِكْثَارِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَيْهِ
فِي لَيْلَةِ الجُمْعَةِ وَيَوْمِهَا ؛ فَأَكْثَرُوْا فِي هَذَا اليَوْمِ
مِنَ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ،
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ
المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ ،
وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِي الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ
اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ
بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ. .
اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَ أَمْرِنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ،
وَأَعِنْهُ عَلَى البِرِّ وَالتَّقْوَى ، وَسَدِدْهُ فِي أَقْوَالِهِ
وَأَعْمَالِهِ ، اَللَّهُمَّ وَفِّقْ جَمِيْعَ وُلَاةَ أَمْرِ
المُسْلِمِيْنَ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَاتِّبَاعِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ
مُحَمَّدٍ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَاجْعَلْهُمْ رَأْفَةً
رَحْمَةً عَلَى عِبَادِكَ المُؤْمِنِيْنَ
اَللَّهُمَّ إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا ظُلْماً كَثِيْرًا وَلَا
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لَنَا مَغْفِرَةً مِنْ
عِنْدِكَ وَارْحَمْنَا إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَهْرِ رَمَضَانَ ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ
لَنَا فِي شَهْرِ رَمَضَانَ ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَهْرِ
رَمَضَانَ ، وَأَعِنَّا فِيْهِ عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَتِلَاوَةِ
الْقُرْآنِ وَوَفِّقْنَا فِيْهِ لِكُلِّ خَيْرٍ يَا ذَا الْجَلَالِ
وَالإِكْرَامِ .
اَللَّهُمَّ هَذِهِ أَيْدِيْنَا إِلَيْكَ مُدَّت وَدَعْوَاتُنَا إِلَيْكَ
رُفِعَتْ وَأَنْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ اَلْقَائِلِ فِي
كِتَابِكَ : ﴿ وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ
دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي
لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴾ اَللَّهُمَّ دَعْوَنَاكَ فَأَجِبْ يَا حَيُّ
يَا قَيُّوْمُ ، اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ دُعَاءَنَا وَاغْفِرْ ذُنُوْبَنَا
وَتَقَبَّلْ تَوْبَتَنَا وَأَعْطِنَا وَحَقِّقْ لَنَا رَجَاءَنَا يَا ذَا
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ .
Diterjemahkan dari khotbah Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad
Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar