Kamis, 26 Mei 2011

Jumlah Mualaf Kian tak Terkendali, Kaum Ortodoks Rusia Ajak Umat Lain Bendung Syiar Islam

Jumlah Mualaf Kian tak Terkendali, Kaum Ortodoks Rusia Ajak Umat Lain Bendung Syiar Islam

Rabu, 13 April 11
MOSKOW - Di masa lalu, misionaris Protestan pernah sukses memurtadkan banyak warga di daerah tradisional Muslim di Federasi Rusia, dulu Uni Soviet. Seiring waktu, banyak anak keturunan mereka yang kemudian beralih menjadi Muslim, agama lama orang tuanya.
Hal ini, membuat gerah Gereja Ortodoks di negara itu. Mereka mengajak kelompok lain, antara lain Gereja Protestan, untuk membendung syiar Islam. Namun, gereja Protestan menyatakan penolakannya.
Hal ini terungkap dalam sebuah wawancara yang diterbitkan dalam edisi terbaru NG-Religii, majalah intern mereka. Dalam artikel itu disebutkan, Uskup Sergey Ryakhovsky, presiden Russian United Union of Evangelical Christians, menentang pendekatan semacam itu yang ia sebut sama seperti ia menentang "Perang Salib di salah satu manifestasi mereka."
Ryakhovsky mengatakan bahwa adalah prinsip mendasar dari gereja Protestan bahwa seorang individu bebas memilih agama apa yang akan dianutnya. "Perbedaan etnis atau agama harus dihormati, kami tidak ingin gereja kami menjadi terlibat dalam benturan dengan pengikut agama lain," katanya.
Pembunuhan baru-baru atas Uskup Artur Suleymanov di Kaukasus Utara, kata Ryakhovsky bukan perang Islam dengan Kristen, meski banyak yang menganggap demikian. "Di Kaukasus Rusia," katanya, "Jumlah imam yang dibunuh jauh lebih besar dari pendeta Kristen."
Ia menganjurkan umat Protestan di Rusia untuk hidup damai dengan tetangganya yang mengaku Islam atau mereka yang baru masuk Islam. "Kita diajarkan untuk menghormati semua orang, apapun budaya dan tradisi mereka."(rpblk)

Subhanallah, 99 Persen Daging Ayam di Denmark Kini Berstatus Halal


Subhanallah, 99 Persen Daging Ayam di Denmark Kini Berstatus Halal
Selasa, 03 Mei 11

COPENHAGEN - Hampir 99 persen daging ayam yang beredar di Denmark kini bersertifikat halal. Pasalnya, daging ayam asal negeri ini sebagian besar juga diekspor ke negeri Eropa lainnya dan menyasar konsumen Muslim.
"Mari kita berpikir dengan frame kepentingan finansial. Ini adalah tentang bagaimana kita menghasilkan devisa," kata Henrik Bunkenborg, pimpinan bagian pangan halal pada Danish Agriculture and Food Council (DAFC), pada Harian Sondagsavisen.
Di Denmark, dimana mayoritas warganya menganut agama Kristen dan ateis, soal halal-haram tak begitu dipentingkan. Sebanyak 97 persen penduduknya mengaku secara reguler mengonsumsi dagiung ayam, dan 67 persen dari mereka tak tahu jika ayam yang disembelih di negeri mereka dilakukan sesuai dengan kaidah Islam.
Bunkenborg menyatakan, adalah kewajiban industri untuk memenuhi ketentuan impor pangan. Apalagi, konsumen mereka menghendaki aturan yang ketat. "Beberapa menempelkan label halal, tapi mereka tak punya kewenangan untuk itu. Ini dilarang," ujarnya.
Penyembelihan hewan belakangan menuai perdebatan di Denmark. Pasalnya, kaidah penyembelihan hewan dalam Islam dinilai bertentangan dengan kemanusiaan. Sebanyak 32 persen warga Denmark menganggap penyembelihan adalah cara-cara tak manusiawi untuk mengambil nyawa hewan. mestinya, kata mereka, hewan-hewan itu dipingsankan dulu sebelum disembelih.
Namun, Danish Consumer Council (DCC) menyatakan, tak masalah dengan cara penyembelihan Islam. "Ini memang masih bisa diperdebatkan. Namun Animal Ethics Council telah menyatakan penyembelihan (secara Islam) diperbolehkan,” kata Camilla Udsen, juru bicara DCC.
Jaffar Mushib menyatakan, ada sejumlah aturan sesuai syariah sebelum hewan disembelih. Ia menyatakan, penyembelihan secara Islam ada cara tersendiri sehingga hewan tak dibuat menderita berkepanjangan sebelum menemui ajal. "Saya sangat menghargai kolaborasi ini," katanya.(rpblk).

Ketika Yusuf Mansur Mencari Tuhan Yang Hilang

Ketika Yusuf Mansur Mencari Tuhan Yang Hilang

“Ketika mereka melupakan apa-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44)
Itulah ayat yang tercetak di sampul belakang buku Mencari Tuhan yang Hilang karya Ustadz muda Yusuf Mansyur. Dimana 35 kisah perjalanan spiritual  pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bula Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati ini dalam menepis azab dan menuai rahmat di dalamnya, akan membuat Anda terhenyak, terharu, tercenung. Untuk kemudian merenung. Bahwa kita, bisa jadi termasuk salah satu hamba-Nya yang lalai.
Lalai bisa dimulai dari hal-hal kecil. Bisa dimulai dari menunda-nunda waktu beribadah, hanya karena sedang menjalani rapat atau wawancara kerja. Bisa juga berarti tak bersyukur atas semua nikmatNya yang telah diterima. Bisa pula berarti tak usai berkeluh kesah atas semua derita. Dan bisa pula, tak bercermin atas semua laku perbuatan yang buruk rupa.
Lalai-lalai kecil inipun menggunung. Membawa banyak dampak tak sedap yang disebut-sebut sebagai neraka dunia. Mulai dari putus kerja, sakit yang tak kunjung pulih, belitan hutang, sulit mendapatkan jodoh, ketidakharmonisan rumah tangga, dan setumpuk masalah lainnya.  Secuil neraka dunia inilah yang sempat dicecap oleh seorang Yusuf Mansyur.
***
19 Desember tiga puluh dua tahun yang lalu, Yusuf Mansyur terlahir dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrif’ah. Dibesarkan dalam keluarga Betawi yang berkecukupan, Yusuf tumbuh menjadi sosok yang cerdas, namun juga pembangkang. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor. ”Semua hal saya lakukan dengan pertimbangan yang konyol; ’bagaimana nanti saja’ atau ’yang penting selamat dulu’, arogan dan tanpa perhitungan. Tidak pernah saya berpikir apakah yang saya lakukan itu bertentangan dengan hati, melanggar hukum, moral atau tidak,” (hal 1).
Pada tahun 1996, Yusuf terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit utang berjumlah miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada tahun 1998. ”Di hari kebebasan saya, 25 Juni 1999, abang saya berkata keras kepada saya bahwa sudah saatnya saya melakukan pertaubatan yang serius. Meski hanya sempat menjadi penghuni tahanan tingkat polisi sektor, di mata abang saya hal itu sudah sangat memprihatinkan. Cukup memalukan. Saya dilahirkan dalam keluarga kyai. Saya dibesarkan dengan pendidikan agama yang tidak kurang-kurangnya, plus pengawasan yang lumayan ketat. Tapi kok ya sempat ditahan. Dua kali lagi!
Nah, pada kali kedua inilah abang saya tidak bisa lagi mentolerir. Dia menganggap, bila kali ketiga kemudian terjadi, maka saat itulah riwayat saya akan berakhir.
Saya sempat ragu. Bagaimana mungkin saya bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, berhenti dari kegiatan-kegiatan kejahatan, merekayasa sesuatu, mencari korban-korban baru, merampok mereka secara halus, sementara banyak hal yang masih harus saya selesaikan. Dan di benak saya hingga saat itu, bahwa tidak mungkin masalah saya selesai kecuali dengan melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, yang mana saya hasilnya saya harap bisa menutup semua keburukan saya, untuk kemudian baru berhenti total.
Pikiran-pikiran seperti itulah yang juga terus mendorong saya berbuat keburukan dan aniaya. Tapi yang sesungguhnya terjadi, justru mengantar saya kepada keterpurukan yang luar biasa. Masalah saya semakin besar.” (hal 2-3).
Namun malam itu sekaligus menjadi malam yang istimewa bagi seorang Yusuf Mansyur. ”Malam itu, tanpa sengaja, saya membuka lembaran Al Quran. Mata saya tertumbuk pada ayat 1 sampai dengan ayat 6 surat At Taubah. Saya mengambil poin-poin penting. Ada kata-kata kunci yang membuat saya jadi tertunduk dan menangis sejadi-jadinya. Yaitu, kebebasan; pelepasan dari kemusyrikan yang tidak saya sadari; statement Allah bahwa bertaubat itu lebih baik; memenuhi perjanjian; dari sifat Allah, Ghafur dan Rahim.
Terus, ayat 3-nya, seolah juga tahu bahwa saya ragu untuk bertaubat gaya abang saya, dengan menyatakan: ’Apapun kejadiannya, berhenti total dari semua kejahatan dan perilaku buruk itu adalah lebih baik.’  Kemudian ayat 2-nya, memberi satu isyarat bahwa saya harus berjalan dulu selama 4 bulan (dalam proses pertaubatan).” (hal 4-5)
Seketika, pecahlah tangis Yusuf.
”Air mata saya mengalir deras. Di tengah kezaliman yang saya lakukan, di tengah kedurhakaan dan kemaksiatan yang saya perbuat, Ia, yang Maha Suci, masih sudi ’menengok’ ciptaanNya ini. Dia memberi motivasi, di tengah keputusasaan. Dia juga menemani saya di tengah kesendirian. Dan bahkan di kemudian hari, Dia pun menegur saya secara halus di tengah kelalaian dan kesalahan-kesalahan saya yang baru.” (hal 4)
Malam itu sekaligus menjadi malam yang istimewa bagi seorang Yusuf Mansyur. Karena ”malam itu, saya ’berbicara’ dengan Tuhan.” (hal 4).
***
”Dia tidak hilang dan tidak menghilang. Dia selalu menunggu, selalu mengulurkan tanganNya. Hati yang kotor inilah yang menghalangi melihatNya,” (hal 4)
Itulah rintihan lirih Yusuf dalam kesendiriannya, yang kemudian mengawali 35 perjalanan spiritualnya dalam buku ini. Dimana Yusuf memilih menggunakan nama Luqman Hakim. ”Tokoh Luqman Hakim dalam buku ini bukanlah Luqman Hakim yang diabadikan oleh Allah dalam ayat-ayat Al Quran, sosok tokoh yang saya ciptakan sendiri, sebagai media penuturan saya.” (hal 7)
Perjalanan Luqman Hakim pun dimulai.
***
Dalam dua bab pertama berjudul Tersadarkan (1) dan Tersadarkan (2), Yusuf menuliskan tentang sosok Luqman yang bermimpi didatangi oleh saudara misan dan bundanya yang menuding pertaubatan Luqman sebagai pertaubatan semua. Luqman juga bermimpi dikejar-kejar bak buronan. Yusuf juga menuliskan tentang pengalaman Luqman ketika dua kali dipenjara. ”Pada saat dipenjara yang pertama, Luqman masih mengandalkan tiga hal; kemampuan negosiasi, kekuatan uang, dan sedikit sentuhan kekuasaan dunia (mencari dukungan aparat yang lebih tinggi wewenang dan kekuasaannya.
Di penjaranya yang kedua, Luqman tidak bisa lagi mendapatkan sentuhan tiga hal di atas. Ia sudah tak punya apa-apa dan sudah tak bisa melakukan apa-apa. Bahkan keputusasaan hampir merenggut nyawanya.
Rupanya disinilah perbedaan terletak. Di saat ketidakberdayaannya, ia mendatangi Allah. Di saat kemustahilan membayangi, ia mendatangi Allah. Hasilnya, Luqman malah mendapatkan kebebasan lebih cepat dari yang pertama, yaitu hanya 14 hari masa tahanan. Menurut hitungan matematis dan rasio manusia, tidak mungkin Luqman dapat mengeluarkan dirinya dari kurungan sel. Kasusnya terlalu berat untuk diselesaikan. Apalagi ketiadaan pihak keluarga dan pihak-pihak yang dapat membantu. Bahkan kemungkinan ia akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan yang lebih berat lagi. Habislah riwayatnya! Itulah vonis orang atas dirinya.
Ternyata Allah berkehendak lain. Dia menghembuskan sifat Rahman dan RahimNya pada mereka yang berurusan dengan Luqman. Ada banyak keajaiban terjadi. Tanpa kekuatan uang, tanpa kekuatan diplomasi dan negosiasi, kasus Luqman tidak dilanjutkan. ” (hal 28-29)
Disinilah Luqman belajar untuk pasrah dan berbaik sangka pada Allah. Ia juga belajar untuk selalu melibatkan Allah dalam setiap kesulitannya. Saat sakit misalnya. Sebelum ke dokter, ia akan lapor dulu pada Allah—bahwa dirinya sakit dan butuh pertolonganNya. Baru kemudian, berikhtiar dalam upaya mencari kesembuhan. Dengan demikian, Allah pun akan senantiasa menemani perjalanan ikhtiar.
Upaya ikhtiar ini sendiri hendaknya dilakukan kala muhasabah di waktu malam dalam kondisi suci. Bila perlu, sujudlah. ”Luqman sendiri punya kebiasaan; ketika kegelisahan terasa, ketika kesusahan mendera, cepat ia mengambil wudlu dan menggelar sajadah, lalu shalat hajat dua rakaat. Kadang, ia lengkapi munajatnya dengan membaca surah Yasin,” (hal 31).
***
Selepas dari penjara, bermodalkan uang Rp 15 ribu, Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Malang dikata, tak satupun jualannya laku. Agar esnya awet, ia terpaksa meminjam uang Rp 1500 untuk membeli es batu. Keesokan harinya, Yusuf memberikan lima bungkus es secara cuma-cuma pada pengemis. Subhanallah, setelah itu, semua esnya ludes.
Dari sanalah, suami dari Siti Maemunah ini belajar bahwa sedekah hendaknya dilakukan di awal. Seperti yang dituturkan tokoh Ustadz Basuni pada Luqman dalam buku ini. ”Di sinilah letak pengorbanan yang Allah tunggu. Memang saat mereka bilang nggak ada uang buat sedekah, memang benar demikian adanya. Tapi andai mereka sedikit mau berpikir, dan melihat ke diri mereka, pasti ada jalan untuk bersedekah. Misalkan, masih punya hp yang bagus dan bermerk. Bila ini yang terjadi, jual hpnya dan beli yang murahan. Selisih inilah yang kita keluarkan untuk sedekah. Intip-intip aset kita, ada gak yang bisa dikecilin untuk kemudian kita jadikan modal sedekah. Entah itu aset emas, TV, perabotan rumah tangga, alat elektronik. Cari sesuatu yang bisa membuat kita bersedekah di saat sulit,” (hal 224-225).
Adapun sedekah itu akan mengundang datangnya rezeki, menyembuhkan penyakit, menghilangkan kesulitan, menghalau musibah, dan memperpanjang umur (hal 226).   Berkat sedekah, bisnis Yusuf pun berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.
Subhanallah.
***
Hidup Yusuf berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku ini. Tak dinyana, buku ini mendapat sambutan luar biasa. Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata. ”Contohnya saja tentang seorang perempuan berusia 37 tahun yang tidak kunjung dapat jodoh. Setelah balik dari berkonsultasi dengan kami dia langsung mampir ke masjid terdekat dan menanyakan apa yang bisa disumbangkan. Kebetulan masjid tersebut perlu donatur untuk lantai yang sedang di lelang. Permeternya 150 ribu. Si perempuan yang sudah 37 tahun belum punya jodoh itu bersedekah 600 ribu atau empat meter lantai. Subhanallah, dalam seminggu setelah itu, ada empat orang yang melamar dia,” papar Yusuf.
Karier Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga. Konsep sedekah juga membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt. Tak hanya itu, Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.
Yusuf juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati. Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
Sementara itu, sosok Luqman Hakim tengah tersenyum lepas di halaman 343. ”Lepas sudah beban yang terbebani di pundaknya. Sebab, ia pasrahkan segenap permasalahannya kepada Allah Azza wa Jalla… Ia menekankan, Allah menjamin semua urusan akan diselesaikanNya asal ia mau memelihara dirinya, pasrah dan beribadah kepadaNya dengan baik,” (hal 343).
(Kutipan dalam tulisan ini dikutip dari buku Mencari Tuhan yang Hilang, 35 Kisah Perjalanan Spiritual Menepis Azab dan Menuai Rahmat, seri Refleksi Wisatahati. Penulis Yusuf Mansyur, Penerbit Dzikrul Hakim, Cetakan Ke-6, 346 halaman). Diambil dari situs edumuslim.com
=====================================

Demi Ibadah, Muslim Inggris Sulap Bar Jadi Mesjid

Demi Ibadah, Muslim Inggris Sulap Bar Jadi Mesjid
Senin, 09 Mei 11

LONDON– Sebuah bar bernama Whitley Tavern harus rela menjadi sebuah ruang sholat bagi umat Muslim dan aula pusat masyarakat Muslim Inggris.

The Whitley Muslim Education Trust sedang menggalang dana sebesar £ 620.000 untuk membeli bar Northumberland Avenue, yang dijual oleh Enterprise Inns menggunakan agen real estate berbasis Buckinghamshire, Duncan, Bailey, Kennedy.

Sejak kedai bir tersebut tutup pada Februari 2010 lalu, beberapa unjuk rasa telah dilakukan penduduk sekitar agar bar itu tetap sebagai bar.

Pada bulan Juni tahun lalu, perumahan Catalyst berencana menghancurkan bar yang kosong itu, dan menggantinya dengan 22 kamar 22 kamar dan dua rumah, namun tidak diberikan respon yang hangat dari penduduk setempat dan para konselor.

Trust yang sekarang sedang mencoba untuk menghidupkan dukungan dana untuk menciptakan sebuah ruang doa, pusat pendidikan, perpustakaan dan pusat pameran Islam. Anggota Trust Manzoor Hussain, dari Whitley Wood, berkata, "Kami ingin menjadikan bar tersebut sebagai pusat masyarakat Muslim."

"Saya kira ada kebutuhan besar akan pusat Islam bagi South Read yang memiliki 330 Muslim. Kita tahu ada dukungan untuk bangunan tersebut untuk tetap sebagai bar. Kami tahu bahwa bar merupakan salah satu tempat haram bagi umat Muslim, namun kami yakin citra tersebut dapat berubah jika Masjid ini berhasil didirikan."

"Kami telah mengajukan penawaran kepada agen real estat dan sekarang mencoba untuk mengumpulkan uang."

Trust telah mendistribusikan selebaran ke keluarga Muslim Whitley dengan harapan dapat mengumpulkan dana awal sebesar £ 100,000 untuk hipotek.

Rencana itu termasuk membuat aula untuk sholat harian, sholat Jumat, dan Sholat Ied.

Selain itu, tempat tersebut rencananya juga digunakan sebagai tempat untuk mengajarkan Al-Quran dan memberikan pelajaran bahasa Arab kepada penduduk setempat. Ia juga ingin menawarkan kelas TI pada tingkat yang berbeda dan mengadakan acara-acara masyarakat dan kebudayaan.

Brosur yang meminta orang untuk menyumbangkan £ 250 per rumah menuliskan, "Karena sekarang Whitley Tavern telah menjadi fokus dari masyarakat.

"Sementara beberapa anggota ingin melihat bar semacam itu sebagai tempat dengan anti-masalah sosial."

"Masyarakat Muslim menganggap bangunan ini tetap dapat dipakai masyarakat dan dimanfaatkan sebagai tempat untuk berjamaah."

Seorang warga Whitley, yang tidak ingin namanya disebutkan, berkata, "Setelah berbicara kepada beberapa orang termasuk orang-orang yang tinggal di kedua sisi properti tersebut, secara umum menyatakan perasaan bahwa para penduduk tidak menginginkan didirikannya sebuah Masjid. Orang-orang yang cukup takut tentang gagasan itu."

Sementara itu pembangunan Masjid Abu Bakar di Oxford Road mulai berjalan setelah sebelumnya dikritik karena kemajuannya yang lambat.

Menulis di website Masjid pada hari Minggu, 14 Juni lalu, Khairun Jazaku menuturkan, "Pemasangan bata sekarang sedang berjalan dan pekerjaan pembuatan ruang bawah tanah juga telah dimulai."

"Jendela, atap, dan kubah semua harus dilakukan bersama-sama dengan pemasangan bata dan ini bukan tugas kecil. Kita harus meningkatkan dana untuk memastikan bahwa tidak ada jeda dalam pekerjaan penting ini."

Menjadikan tempat umum sebagai Masjid merupakan hal yang lumrah terjadi di Eropa dan AS.

Seperti yang terjadi di wilayah Rock Hill, AS, dimana umat Muslim menjadikan sebuah pusat perbelanjaan sebagai tempat ibadah bersama. (smc/an)

Kiat Meraih Cinta Allah

Kiat Meraih Cinta Allah
Posted by Rahmat on May 20th, 2011

Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai.
Tidaklah kecintaan itu
kecuali pada cinta pertamamu Yaitu Alloh jalla wa ‘ala.

Berapa banyak tempat tinggal di bumi
yang ditempatimu
Dan selamanya kerinduanmu hanya satu
tempat tinggalmu yang semula Yaitu Surga

Cinta kepada Allah swt berarti beriman kepada-Nya semata dengan tidak mempersekutukan diri-Nya dengan sesuatu apapun, meninggalkan segala bentuk penyimpangan dan pengingkaran terhadap sifat-sifat-Nya, mensifati-Nya dengan segala sifat kesempurnaan dan kebesaran-Nya, mensucikan-Nya dari segala kekurangan, mentaati-Nya dengan tidak bermaksiat kepada-Nya. Al Qarni berujar:

“Cinta Allah dapat diraih dengan menunaikan hak-hakNya dan demikian juga cinta manusia dapat diraih dengan menunaikan hak-haknya dan memperlakukan mereka secara adil dan baik. Mendapat cinta Allah adalah tujuan utama seorang hamba dalam hidupnya, maka wajib bagi seorang hamba untuk mengetahui hal-hal yang mendatangkan kecintaan Allah.” (Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah Al Qarni)

“Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)

Wahai sahabat! Ada satu syarat penting untuk meraih cinta Allah, yakni kita harus mengikuti sunnah Rasulullah. Kita harus memahami dan mengikuti jejak langkah-langkah beliau meraih cinta abadinya, yakni Allah ‘azza wazalla. Sehingga Allah pun telah menjadikan beliau sebagai kekasih-Nya. Habibullah.

Oleh karena itu cinta kepada Allah berarti mesti cinta kepada Muhammad, Rasulullah. Allah yang Maha Kasih berfirman:

Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika benar kamu mencintai Allah SWT maka ikutilah aku. Niscaya Allah SWT mencintai kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Ali ‘Imran: 31)

Berikut 10 (sepuluh) kiat meraih cinta dan ridha Allah, yang nikmatnya tentu saja tak terkira.

Membaca Al-Quran dengan tadabbur dan memahaminya dengan baik.
Mendekatkan diri pada Allah dengan solat sunat setelah mengutamakan solat wajib.
Selalu berzikir dalam segala keadaan dengan hati, lisan, dan perbuatan.
Mengutamakan kehendak Allah dalam segala keadaan.
Menanamkan dalam hati nama-nama dan sifat-sifat Allah dan memahami maknanya.
Bersyukur kepada Allah dalam setiap perkara yang telah ditentukan olehNya.
Sentiasa tawadduk (rendah diri) kepada Allah.
Selalu bangun malam untuk beribadah, bermunajat dan membaca kitab suciNya.
Banyakkan bergaul dengan orang-orang soleh juga mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.
Jangan mendekati perkara-perkara yang menyebabkan kita lalai dari mengigati Allah s.w.t.

—————————————–

Ya Allah, Jika aku jatuh cinta
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya kepada-Mu
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Ilahi, Jika aku jatuh hati
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
Yang hatinya tertau pada-Mu
Agar tidak terjatuh aku ke dalam jurang cinta nafsu

Ya Rabbana, Jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya
Agar tidak berpaling
Daripada hati-Mu

Walikota Macon AS Masuk Islam

Walikota Macon AS Masuk Islam
Rabu, 11 Mei 11

AMERIKA - Ketika Jack Ellis menyatakan masuk Islam pada bulan Mei 2011, pemberitaannya menghiasi berbagai media massa AS dan sejumlah media massa internasional. Tak heran jika keputusannya masuk Islam menjadi buah bibir, karena pada saat itu Ellis masih menjabat sebagai walikota Macon, negara bagian Georgia, AS.

Ellis yang semula menganut agama Kristen, hijrah menjadi seorang Muslim setelah bertahun-tahun mempelajari al-Quran.

Ia mengucapkan dua kalimat syahadat dalam sebuah upacara kecil di Senegal, Afrika Barat. Setelah masuk Islam, Ellis mengurus status hukum perubahan namanya dari Jack Ellis menjadi Hakim Mansour Ellis. Ia tetap menggunakan nama keluarganya atas permintaan kedua puterinya.

Ellis pertama kali terpilih sebagai walikota Macon pada 14 Desemberr 1999 sampai tahun 2003. Ia kemudian terpilih kembali menjadi walikota Macon dan menjabat sampai bulan Desember tahun 2007. Ellis adalah warga kulit hitam pertama yang terpilih sebagai walikota Macon sepanjang 176 tahun sejarah kota itu.

"Saya kembali ke akar saya setelah bertahun-tahun melakukan perenungan," kata Ellis saat ditanya mengapa ia memilih pindah ke agama Islam.

Ia melanjutkan, "Mengapa seseorang menganut Kristen? Anda melakukannya karena Anda merasa melakukan hal yang benar ... Buat saya, hal itu bukan persoalan besar. Tapi orang banyak ingin tahu apa yang Anda yakini."

Ellis mengatakan, ia mempelajari al-Quran selama bertahun-tahun dan ia merasa menemukan tujuan hidupnya dalam Islam saat ia berkunjung ke Senegal, Afrika Barat. Menurut Ellis, nenek-nenek moyangnya sudah memeluk agama Islam sebelum mereka dibawa ke Amerika Utara sebagai budak.

Setelah menjadi seorang Muslim, ayah dari lima anak itu mulai membiasakan diri untuk menunaikan salat lima waktu dan secara rutin berkunjung ke Islamic Center di Bloomfield Road. Ellis mengaku bangga dengan kebebasan beragama di AS.

"Kami meyakini Rasulullah Muhammad saw sebagai Nabi terakhir, seperti kami meyakini Musa sebagai seorang Nabi," ujar Ellis.

Hakim Mansour Ellis lahir tanggal 6 Januari 1946 di Macon. Ia mengantongi gelar sarjana di bidang seni dari St. Leo College di Florida. Ellis pernah bertugas di dinas kemiliteran AS selama dua tahun dan ikut dikirim ke Perang Vietnam dalam Divisi ke-101 Angkatan Udara AS dengan pangkat Sersan. Atas jasa-jasanya di kemiliteran, Ellis mendapatkan sejumlah penghargaan antara lain tiga penghargaan Bronze Star dan penghargaan Purple Heart.

Ellis mengaku merasa jiwanya merasa tentram dan damai setelah masuk Islam. Ellis juga merasa tidak perlu menyembunyikan keislamannya dari publik yang telah memilihnya sebagai walikota Macon, walaupun keputusan memeluk Islam adalah keputusan yang sangat pribadi sifatnya,

"Ini adalah keputusan yang sangat personal, tapi saya juga memahami bahwa saya seorang publik figur. Sebagai walikota, saya pikir masyarakat berhak tahu apa yang saya yakin, dan sebagai orang yang beriman dan iman yang yakini sekarang adalan Islam," jelas Ellis.

Selama menjabat sebagai walikota Macon, Ellis dikenal sebagai sosok yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kota itu. Ia menggunakan bantuan dari negara bagian dan Federal untuk membantu latihan kerja bagi anak-anak muda, membuat program pengarahan, penyuluhan, program usai sekolah dan program untuk mengurangi jumlah kriminalitas di kota itu.

"Saya tetap berbagi dengan keluarga besar saya, komunitas Macon yang mendukung saya ketika saya masih menjadi seorang Kristiani dan masih mempercayai saya hingga kini. Saya masih orang yang sama meski saya mengganti nama saya," tukas Ellis. (smc/an)