Selasa, 10 September 2013

Memeluk Ka'bah

Selasa, 10 September 2013, 11:17 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh HM Rizal Fadillah

Ka’bah adalah kiblat umat. Setiap muslim yang sehat selalu rindu ingin dapat mengunjungi rumah Allah, baik melalui haji maupun umrah. Kemuliannya dijamin oleh Allah SWT.

Kitapun mendoakan Ka’bah dan orang yang mengunjunginya “Ya Allah, tambahkanlah kepada rumah-Mu ini kehormatan, keagungan, kemuliaan dan kewibawaan. Dan tambahkanlah pada orang yang menghormati dan memuliakannya dari siapa saja yang berhaji atau umroh dengan kehormatan, keagungan, kemuliaan dan kebaikan” (HR Syafi’ie secara marfu,).

Ka’bah atau Baitullah memiliki kekuatan magnetik yang luar biasa. D isekitarnya orang shalat mendekat. Thawaf berputar. Berdoa bermunajat ditempat ijabah. Segala agenda yang sulit direalisasikan dimintakan solusinya dengan khusyu di tempat ini. Manusia  mengawali ibadah untuk kembali ke fitrah mulianya dimulai dari bangunan tertua ini.

 “Inna awwala baitin wudhi’a linnasi lalladzi bibakkah”  (Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia adalah yang di Mekkah—yakni Ka’bah)—QS Ali Imran 96.

Allah memanggil hamba-Nya untuk datang. Hamba merespons panggilan dengan jawaban bersemangat “labaika allahumma labaik !” Segala potensi digali, segala enerji dikeluarkan, apa yang ada dikorbankan untuk dapat  memenuhi panggilan-Nya.  Ka’bah memang pantas untuk dirindukan.  

Ketika saya berkunjung ke rumah keluarga teman yang  mengalami sakit stroke, ia yang dalam keadaan lemah dan sulit bicara menyampaikan keinginannya yang belum tercapai dan khawatir tak akan bisa tercapai karena kondisi keuangan dan sakitnya, yaitu menunaikan ibadah haji.

Kerinduannya luar biasa. Apabila di televisi ada tayangan masjidil haram dengan Ka’bahnya, ia selalu memaksakan diri untuk mendekat dan memeluk TV itu. Sambil berlinang air mata Ia bayangkan sedang memeluk Ka’bah. Keluarganya selalu ikut terharu.

Saya sedikit bertaushiyah bahwa Allah tidak memaksakan ibadah kepada hamba-Nya selain dan sekedar kemampuannya. Masih banyak amal-amal lain yang dapat dikerjakan dalam keadaan apapun, termasuk ketika kita sakit. Bisa dengan bershodaqah, berzikir, berdo’a, bahkan dengan bersabarpun kita akan dapat menuai pahala besar. Tidak mudah berangkat ke Baitullah dengan kondisi yang seperti ini. Ia mencoba untuk memahami, namun  ia tetap menangis merindukan rumah-Nya itu.  

Waktu berlalu, ketika saya membimbing jamaah haji tiga tahun kemudian, betapa kaget tanpa diduga-duga saya berjumpa dengan teman yang bernama pak Yakub Murod ini. Ia duduk di kursi roda tengah didorong melaksanakan ibadah Sa’i.

 Di bukit Shafa sebentar kami saling menyapa dan berpelukan. Subhanallah, kekuasaan Allah luar biasa. Air mata yang tertumpah saat memeluk Ka’bah yang ada dalam TV tidak sia-sia. Ia bisa menumpahkan dengan sepuasnya sekarang di depan Ka’bah yang sebenarnya.  Ia telah berhasil nemeluk Ka’bah. 

Kini pak Haji Yakub sudah tiada, ia telah berpulang ke Rahmatullah. Pak Haji Yakub bukan saja telah berhasil memeluk Ka’bah, namun semoga ia pun kini berhasil dipeluk dengan hangat oleh Pemilik Ka’bah. Allah SWT. Aamiin. 

Redaktur : Heri Ruslan

 
Siapa saja yang telah kami angkat untuk mengerjakan suatu pekerjaan/jabatan kemudian kami telah memberikan gaji, maka sesuatu yang diterima di luar gajinya yang sah adalah ghulul (korupsi)((HR. Bukhari))

Pengadilan AS Hukum Perusahaan Pemecat Muslimah Berjilbab

Selasa, 10 September 2013, 14:42 WIB

Muslim AmerikaREPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan retail Amerika Serikat, Abercrombie and Ficth diperintahkan pengadilan untuk meminta maaf kepada karyawannya atas pemecatan berbau diskrimasi.
Perintah itu diberikan setelah pengadilan menyatakan karyawan yang mengenakan jilbab tidak mempengaruhi turunnya penjualan.
"Pengadilan tidak melihat itu menjadi alasan kuat memberhentikan Hani Khan, hanya karena ia berjilbab. Perusahan terbukti tidak dirugikan," ungkap Hakim Federal, Yvonne Gonzalez Rogers, seperti dikutip BBC, Selasa (10/9).
Pengadilan juga memutuskan untuk memerintahkan perusahaan memberikan hukuman skors kepada manajer toko tersebut selama empat bulan. Perusahaan pun diwajibkan membayar ganti rugi kepada Hana secara penuh."Kami juga memastikan Hana mendapatkan pekerjaannya kembali," kata Rogers.
Saat dimintai komentar, Hana mengaku terkejut ketika diminta melepaskan jilbab lalu dipecat karena tidak mematuhi perintah itu.
Juru Bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menilai putusan ini diharapkan akan mendorong perusahaan untuk mengubah kebijakannya sekalis memberikan akomodasi sebagaimana mestinya kepada setiap karyawannya.
"Inti dari kasus ini, seharusnya tidak ada pilihan apakah seorang karyawan memilih jilbab atau pekerjaannya," kata Zahra Billo.

Reporter : Agung Sasongko  
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

 Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya dengan sadis((HR. Bukhari))




"Saat Kebohongan tentang Ali bin Abi Thalib Terungkap"

Minggu, 08 September 2013, 01:19 WIB

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah yang cakap di militer, walau bukan politikus ulung.REPUBLIKA.CO.ID, Bagi sebagian kalangan Islam, terutama Syiah Rafidhah, sosok khalifah keempat dari  khulafaur rasyidin, yakni Khalifah Ali bin Abi Thalib, sering digambarkan secara tidak tepat, bahkan tidak jujur.
Mereka beranggapan bahwa sepupu dan menantu Rasulullah SAW ini adalah orang yang paling berhak menggantikan Rasulullah SAW setelah wafat. Karena itu, mereka tidak mengakui kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khatab, maupun Khalifah Utsman bin Affan.
Buku Biografi Ali bin Abi Thalib yang ditulis oleh Prof Dr Ali Muhammad ash-Shalabi ini merupakan buku sejarah yang begitu lengkap dan komprehensif dalam mengupas rekam jejak Ali bin Abi Thalib.
Sebagai seorang sejarawan, Ash-Shalabi mampu menceritakan secara detail, runut, dan mengalir dengan bahasa yang mudah dipahami mengenai sosok Ali bin Abi Thalib.
Selain itu, sebagai ahli hadis ash-Shalabi juga mampu mengungkap hadis-hadis daif dan maudhu (palsu) yang berhubungan dengan Ali bin Abi Thalib, terutama hadis-hadis yang berkaitan dengan kepemimpinan pascawafatnya Rasulullah SAW.
Dengan kemampuannya yang brilian tersebut, ash-Shalabi mampu mengungkap kebohongan-kebohongan dan kekeliruan paham serta keyakinan dari kelompok Syiah Rafidhah yang bersikap berlebih-lebihan terhadap Ali bin Abi Thalib, bahkan menempatkannya seolah-olah seperti Tuhan.
Ash-Shalabi mampu menghadirkan fakta-fakta sejarah yang begitu terang benderang  berdasarkan sumber-sumber yang jernih, yang terbebas dari segala syubhat dan kepentingan-kepentingan kelompok yang berusaha memecah belah akidah kaum Muslimin. Terutama, soal baiat dan kepemimpinan pascawafatnya Rasul.
Penulis menegaskan bahwa Ali merupakan sosok pemimpin yang petunjuk, ucapan, dan perbuatannya banyak diikuti oleh kaum Muslimin dalam kehidupan mereka.
Perjalanan hidupnya menjadi sumber kekuatan iman, lurusnya kasih sayang, dan sahihnya pemahaman beragama.
“Kita dapat belajar dari sosok Ali mengenai fikihnya dalam berinteraksi dengan sunah-sunah Rasulullah dan petunjuk-petunjuk terbaiknya, kedekatannya dengan Alquran dan mengikuti  petunjuk Rasul-Nya, pentingnya rasa takut kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, mencari apa yang ada di sisi-Nya demi kesuksesan dunia dan akhirat, dan pengaruh dari nilai-nilai ini semua dalam kehidupan umat Islam dan kebangkitan mereka, serta peran mereka dalam mendukung dan mengemban misi peradaban.”
Secara keseluruhan buku ini terdiri atas tujuh bab, yakni Ali bin Abi Thalib selama di Makkah, prestasi terpenting Ali bin Abi Thalib rentang waktu Hijrah sampai Perang Ahzab, prestasi terpenting Ali bin Abi Thalib rentang waktu antara Perang Ahzab dan wafatnnya Nabi, dan Ali bin Abi Thalib pada masa para khalifah. Selain itu, landasan perekonomian dan peradilan pada masa Ali bin Abi Thalib serta sebagian ijtihad fikihnya, pembagian wilayah pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, dan Perang Jamal, Shifin, dan Tahkim.

Judul : Biografi Ali bin Abi Thalib
Penulis : Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Cetakan    : I, Desember 2012
                                                                                                                           Tebal : xxxii+712 hlm

Reporter : Irwan Kelana
Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Biografi Ali bin Abi Thalib




Mualaf: Ajaran Yesus Hanya untuk Bangsa Israel (Bagian 1)

Selasa, 14 Mei 2013, 18:58 WIB

Mualaf (ilustrasi).REPUBLIKA.CO.ID, Satu malam, Anthony mulai mempertanyakan keyakinan soal kemurnian Alkitab. Pertanyaan itu pun membuatnya tertekan.
"Saya tahu Allah itu ada di sana. Saya tahu ia telah menurunkan ajaran-Nya kepada manusia. Tapi, saya kesulitan menemukannya," kenang Anthony seperti dikutip Onislam.net, Selasa (14/5).
Keluhannya itu coba diutarakan Anthony melalui berdoa. Doanya pun terkabul. Kisah pencariannya bermula ketika ia berusia 16 tahun.
Ketika itu, Anthony tidak puas dengan ajaran mormon. Apalagi ketika ia mempelajari lebih dalam isi Alkitab. Dari apa yang ia baca, Anthony dapat memahami bahwa ajaran Yesus hanya diperuntukan bagi orang Yahudi alias Israel.
"Ia pengikut hukum Allah yang dikirim kepada orang-orang Yahudi di masa lalu. Di sinilah, agamaku dipertanyakan," kata Anthony.
Yang membuat Anthony semakin heran dalam surat Para Rasul disebutkan bahwa rasul tidak memakan daging babi atau makanan lain yang dilarang oleh Allah. Anehnya, larangan itu justru dijalankan para pengikut Yesus.
"Jadi banyak pertentangan," ujar Anthony. Perlahan tapi pasti, pencarian Anthony mulai mengerucut pada Islam. Pertemuannya dengan Islam terbilang unik.
Ia teringat ada seorang temannya yang mengatakan setiap Muslim percaya hanya ada satu Tuhan dan Yesus adalah utusannya. Agama ini juga bukanuntuk bangsa Arab saja, tapi juga umat manusia.
Karena penasaran, Anthony mulai mencari informasi tentang Islam. Ia manfaatkan internet. Ketertarikannya pada Islam terus melonjak. Ia pun memutuskan untuk membaca Alquran.
"Sejujurnya doktrin gereja begitu tertanam sehingga sulit mengatakan apa yang sebenarnya tidak benar menjadi benar," kata Anthony.
Satu malam, ia mulai kehilangan kepercayaan pada Alkitab. Ia pun lebih memilih Islam untuk dijadikan panduan mencari kebenaran. Persoalannya, ada sebagian dari diri Anthony yang menolak Islam. Tak tahan dengan pergulatan dalam batinnya, ia lalu coba mengalihkan hali tu pada bacaan tentang Islam.
Ketika menelusuri internet, ia mendapat artikel berjudul 'The Fall of Atheism'. Dalam artikel itu, ia menemukan banyak fakta menarik tentang Alquran. Sebelum mengakhiri bacaan itu, ia tinggalkan pesan untuk meminta informasi tentang Islam.
Bak gaung bersambut, pesan yang ia tinggalkan direspons pengelola web.  Olehnya, Anthony diberi banyak informasi tentang Islam. Satu pertanyaan yang mengemuka dalam dialog itu. "Bagaimana pandangan Muslim soal penyaliban," tanya Anthony.
Bagi Anthony, diskusi itu begitu berkesan. Banyak pertanyaan yang diajukannya soal Alkitab mudah terbantah.
"Setelah saya pulang, saya tahu ini agama Allah, tapi saya tidak mau buru-buru karena saya ingin belajar dulu,"ujarnya.

Bersambung ke bagian kedua.

Reporter : Agung Sasongko
Redaktur : Citra Listya Rini