Kamis, 20 Desember 2012

Ilmuwan: Mitologi Tak Kenal Kiamat

Minggu, 16 Desember 2012 | 04:04 WIB

Ilmuwan: Mitologi Tak Kenal KiamatTEMPO.CO , Jakarta:Beberapa ilmuwan asal Amerika menyatakan banyak masyarakat salah persepsi tentang kalender maya. Kiamat yang diramalkan terjadi pada 21 Desember 2012 nanti, dianggapnya hanyalah permulaan dari sebuah fase baru. Dalam kalender Maya, fase baru ini disebut baktun.

"Maya tak memprediksi akhir dunia, tapi pembaruan secara konstan," ujar ilmuwan David Stuart pada USA Today, Sabtu, 15 Desember 2012. Maka itu ia menyarankan bahwa orang-orang tak panik menjelang 21 Desember, seperti misal berhenti kerja, menjual rumah, atau melampiaskan dendamnya.

"Orang cemas terhadap hal yang salah," ujar fisikawan Amerika, Max Tegmark menambahkan. Ia saat ini sedang mengerjakan sebuah penelitian yang mengatakan bahwa kiamat baru akan terjadi puluhan miliar tahun lagi dari sekarang. Ia menyarankan daripada khawatir pada kiamat, lebih baik cemas akan kecerdasan komputer yang bisa tak terkontrol beberapa dekade ke depan.

Peneliti Suku Maya, William Saturno menyatakan Maya dalam mitologinya tak mengenal sebuah akhir. Kalendernya menggambarkan siklus tanpa akhir. Ia bersama Stuart sedang mengerjakan penelitian tentang kebenaran ramalan tersebut.

Simpulan sementara adalah, ramalan tersebut diperuntukkan bukan untuk umat manusia. Melainkan ramalan tentang pemimpinnya. Ramalan itu sudah terjadi sejak 660 Masehi. Sampel penelitiannya adalah sebuah studi gua stalaktit di Belize. Di sana terdapat banyak peninggalan catatan sejarah Suku Maya.

Seorang arkeolog Amerika, Lisa Lucero menegaskan bahwa kiamat tak akan terjadi tahun ini. "Yang pasti, ramalan itu meningkatkan turisme di Meksiko, Guatemala, dan Belize," ujarnya. Di tiga wilayah tersebut, masih banyak terdapat Suku Maya. Sekitar enam juta orang Maya kini hidup di sekitar wilayah Amerika Tengah. Akibat ramalan tersebut, banyak orang terpesona untuk langsung bertemu dengan ahli waris bangsa peramal itu.

Mendekati ramalan kiamat Maya, orang-orang mulai banyak yang berhalusinasi tentang ramalan tersebut. Ada yang percaya bahwa kiamat muncul saat planet Nibiru muncul. Planet ini berisi para pengembara yang akan menghabisi seluruh umat manusia. Halusinasi lain adalah kiamat diciptakan oleh fisikawan Eropa yang membuat eksperimen sehingga bumi ditelan libang hitam.

USA TODAY | ANDI PERDANA

Ramalan Kiamat 2012 Ditolak Ulama Islam

Selasa, 18 Desember 2012 | 05:49 WIB

Ramalan Kiamat 2012 Ditolak Ulama IslamTEMPO.CO, Rawalpindi--Ulama Islam di Rawalpindi, Pakistan, menampik kebenaran ramalan kiamat 21 Desember 2012. Mereka mengecam media massa yang mengabarkan isu itu, hingga membuat panik pembacanya.

Seorang imam di Rawalpindi, Muhammad Adam Khan mengatakan bila hanya Allah yang mengetahui kapan kiamat bakal terjadi. Menurutnya kepastian itu telah ditulis dalam Al-Quran. "Hanya orang tahayul yang percaya 21 Desember sebagai hari kiamat," kata Khan di The News, Ahad, 16 Desember 2012.

Khan menganggap media massa ikut bertanggung jawab dengan maraknya isu kiamat 21 Desember 2012. Termasuk media yang berada di negara Islam. Sebab kabar akhir dunia itu tersebar cepat ke masyarakat melalui pemberitaan di media online, cetak, serta televisi.

Seorang warga Rawalpindi, Muhammad Saeed, mengatakan jika ia sudah melarang anak-anaknya untuk menonton televisi. larangan itu ia buat setelah membaca soal kiamat 21 Desember 2012 pada sebuah majalah lokal.

"Saya tidak tahu apakah isu itu benar atau tidak," kata Saeed di IB Times. "Namun saya tidak ingin anak-anak ketakutan dengan isu ini."

Ramalan kiamat muncul setelah banyak orang salah menafsirkan soal tanggalan suku Maya. Kalender yang disebut Long Count itu hanya menampilkan hitungan tanggal selama 5000 tahun, yang berakhir pada 21 Desember 2012.

Menurut mereka, tamatnya hitungan kalender berarti akhir dari dunia. Sedangkan Pedro Celestino Yac Noj, sesepuh Maya, mengatakan tanggal 21 adalah waktunya mengungkapkan terima kasih dan rasa syukur untuk menyambut 22 siklus baru. "Kalender boleh berakhir, tapi tahun baru segera muncul," kata Yac Noj.Simak lebih jauh ramalan suku Maya tentang berakhirnya dunia di tempo.co.

PELBAGAI SUMBER | CORNILA DESYANA




MUI: Umat Islam Tidak Usah Ucapkan Selamat Natal



MUI: Umat Islam Tidak Usah Ucapkan Selamat NatalTEMPO.CO , Jakarta: Majelis Ulama Indonesia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal kepada pemeluk agama Nasrani. "Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Maruf Amin di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.


Meskipun melarang, Maruf meminta umat Islam menjaga kerukunan dan toleransi. Dia menyatakan ada fatwa MUI yang melarang untuk mengikuti ritual Natal.


Dia menegaskan, mengikuti ritual Natal adalah haram. "Karena itu ibadah (umat lain)," kata dia.

MUI telah mengeluarkan fatwa pada 1981 di masa Ketua Umum MUI Prof. Dr. Buya Hamka. Fatwa MUI yang ditandatangani Ketua Komisi Fatwa KH. Syukri Ghazali dan Sekretaris H. Masudi. Isi fatwa ini menyatakan haram mengikuti perayaan dan kegiatan Natal.


WAYAN AGUS PURNOMO

Lima Mitos Kiamat Suku Maya Terpatahkan

Oleh | Yahoo! News – 2 jam 43 menit lalu 


Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Pada Jumat, 21 Desember, beberapa orang mengatakan bahwa kiamat yang diramalkan suku Maya akan tiba dan dunia bakal berakhir. Kabar baik, kiamat tersebut tampaknya tidak akan terjadi.

Badan antariksa NASA mengeluarkan siaran pers tertanggal 22 Desember yang berjudul “Kenapa Dunia Tidak Berakhir Kemarin”.

Ramalan mengenai kiamat suku Maya muncul dari sebuah kesalahpahaman tentang kalender perhitungan panjang Maya kuno, yang mengakhiri siklus 400 tahun yang disebut b'ak'tun pada 21 Desember, 2012, yang merupakan hari titik balik matahari pada musim dingin.

Perhitungan itu kebetulan saja merupakan b'ak'tun ke-13 dalam kalender, yang merupakan patokan suku Maya yang dianggap sebagai siklus penuh penciptaan alam semesta.

Apakah Anda paham? Siklus. Dengan kata lain, suku Maya memiliki pandangan siklus untuk waktu dan tidak akan melihat akhir dari siklus kalender tersebut sebagai akhir dunia.

Sebenarnya perkiraan tersebut tidak akan muncul sampai bangsa Barat mulai menafsirkan ulang kalender dalam beberapa dekade terakhir — bahwa kalender tersebut mengisyaratkan tanda-tanda kiamat.

Rumor kiamat suku Maya menjamur di internet, mulai dari keyakinan bahwa 21 Desember akan membawa era baru pemahaman perdamaian dan pemahaman universal hingga prediksi peristiwa astronomi yang menghancurkan alam semesta. Kita semua mendukung perdamaian dunia, tapi kami di sini ingin membuat rasa takut Anda hilang, terkait kemungkinan hancurnya Bumi.

Berikut lima kekhawatiran ramalan kiamat suku Maya yang umum dan mengapa ramalan itu tidak akan terjadi:

Prediksi 1: Matahari akan membunuh kita semua
Orang-orang yang meyakini kiamat suku Maya mulai mengada-ada tentang fakta bahwa matahari sedang memasuki fase aktivitas maksimum. Matahari berputar melalui periode tenang dan kegiatan yang memuncak kira-kira setiap 11 tahun — periode aktif ditandai dengan peningkatan badai matahari dan lidah api.

Beberapa lidah api memang bisa memengaruhi Bumi. Ketika matahari melepaskan partikel elektromagnetik sedemikian rupa, hal tersebut dapat berinteraksi dengan atmosfer kita. Badai matahari dapat mengganggu telekomunikasi, meskipun itu sebenarnya dapat dihindari. Partikel-partikel tersebut  juga bisa menyebabkan fenomena aurora, cahaya yang ada di belahan Bumi utara dan selatan.

Prediksi badai matahari yang akan terjadi pada 21 Desember dan akan menghancurkan planet ini tidak didasarkan pada kenyataan, seperti yang dinyatakan para ilmuwan NASA. Puncak matahari ini adalah salah satu yang “paling lemah” dalam sejarah, ujar Lika Guhathakurta, ilmuwan NASA, yang berbicara dalam panel online mengenai kiamat suku Maya pada 28 November. Dengan kata lain, para peneliti tidak melihat alasan untuk memprediksi bahwa badai matahari mampu menghancurkan peradaban kita.

Prediksi 2: Kutub magnet Bumi akan terbalik
Apa hubungannya kiamat suku Maya dan elektromagnetisme? Rumor itu menyatakan, Kutub Utara dan Selatan akan tiba-tiba bertukar posisi pada 21 Desember.

Kenyataannya adalah bahwa kutub tidaklah benar-benar berpindah posisi seperti kedengarannya: terkadang medan magnet Bumi memang berubah posisi, namun hal itu tidak akan terjadi hanya dalam waktu satu hari. Kutub berubah dalam waktu ratusan ribu tahun, ungkap NASA. Perubahan dari kutub magnet dapat menyebabkan sedikit peningkatan radiasi kosmik, namun perubahan sebelumnya tidak mengganggu kehidupan di Bumi seperti yang terlihat dalam catatan fosil.

Memprediksi perubahan kutub magnetik juga sulit. Perubahan terakhir terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu, oleh karena itu perubahan lain baru mungkin terjadi dalam beberapa ribu tahun berikutnya. Namun, telah ada setidaknya satu periode saat kutub magnet tetap berada pada posisinya selama 30 juta tahun.

Prediksi 3: Planet X akan bertabrakan dengan Bumi
Planet X, kadang-kadang dikenal dengan nama Nibiru, sebenarnya tidak ada. Namun demikian, beberapa orang yang berteori tentang kiamat telah meramalkan bahwa pada 21 Desember "planet  asing" itu akan bertabrakan dengan Bumi, dan memusnahkan semua makhluk hidup.

Rumor Planet X dimulai pada 1976, ketika mendiang penulis Zecharia Sitchin mengklaim telah menerjemahkan teks bangsa Sumeria yang menemukan kembali planet Nibiru yang hilang, yang diduga mengorbit matahari sekali setiap 3.600 tahun — ini menjelaskan mengapa manusia dan teleskop modern tidak pernah melihat planet tetangga itu.

Pada 2003, orang yang mengaku sebagai peramal dan penghubung alien, Lieder Nancy, memperingatkan bahwa planet tersebut akan bertabrakan dengan Bumi. Bila itu tidak terjadi, maka tahun kejadian tersebut  berubah menjadi 2012,  bertepatan dengan mitos kiamat suku Maya.

Tentu saja, seharusnya sebuah planet yang berada pada jalur tabrakan dengan Bumi dalam beberapa hari saja, dapat sangat terlihat dengan mata telanjang. Bahkan, Nibiru seharusnya muncul sama terangnya dengan Mars di langit malam pada April 2012, jika ramalan itu benar. Mengingat NASA memiliki kemampuan untuk melihat ke luar angkasa, sebuah planet terdekat menuju Bumi tidak akan lolos dari deteksi mereka.

"Kami seharusnya sudah melihat planet itu beberapa  tahun lalu," kata Don Yeomans, manajer Near-Earth Object NASA di Pasadena, California.

Prediksi 4: Planet-planet akan sejajar
Ketakutan lain adalah planet-planet akan sejajar pada 21 Desember, entah bagaimana kejadian itu bisa memengaruhi planet kita. Teori yang satu ini sangat mudah untuk dibantah. Berikut penjelasan NASA:

"Tidak ada kesejajaran planet dalam beberapa dekade mendatang," seperti yang diungkapkan situs  lembaga antariksa itu pada 2012. "Bahkan bila kesejajaran tersebut benar-benar terjadi, tidak akan ada efek yang berarti pada Bumi."
Sebelumnya memang ada kejajaran planet pada 1962, 1982 dan 2000, seperti yang diungkapkan NASA, dan kita semua toh masih hidup.

Prediksi 5: Bumi akan gelap total

Rumor ini, beredar lewat email sampah, klaim yang menyebutkan bahwa NASA memprediksi bahwa Bumi akan mengalami kegelapan total antara 23 Desember dan 25 Desember. Itu benar-benar merusak keceriaan di hari Natal!

Beberapa email mengklaim, situasi tersebut akan terjadi sebagai akibat dari matahari dan Bumi yang sejajar untuk pertama kalinya, sementara pihak lain mendasarkannya pada kisah liar bahwa Bumi memasuki "sebuah sabuk tidak bergerak" yang disebut sabuk Photonic. Apapun dugaan penyebab terjadinya fenomena gelap total pada Bumi, hal itu sama sekali tidak akan terjadi, ungkap NASA.

"Tidak ada kesejajaran seperti itu," tulis pejabat di badan antariksa tersebut.

Kiamat 2012 Berakhir di Desa Ini



Kiamat 2012 Berakhir di Desa IniTEMPO.CO , Ankara - Heboh kiamat 2012 pada 21 Desember nanti masih terus menjadi pembicaraan publik. Beberapa spiritualis Era Baru memastikan jika pada tanggal tersebut akan terjadi kiamat berdasarkan interpretasi huruf hieroglif bangsa Maya.

Mereka juga meyakini jika lokasi yang menjadi tempat terakhir terjadinya peristiwa kiamat 2012 ini ada di negara Turki. Sebuah desa bernama Sirince, dekat kota Yunani kuno, Efesus, akan menjadi titik terakhir terjadinya kiamat. Karena, desa yang jumlah penduduknya sekitar 600 jiwa ini dianggap memiliki energi positif merujuk hari kiamat kultis, dimana orang Kristen percaya jika desa itu dekat dengan tempat Perawan Maria naik ke surga.

Gara-gara ramalan kalender Suku Maya ini, desa tersebut menjadi tempat wisata yang menarik kunjungan mencapai 60 ribu wisatawan. "Ini pertama kalinya kami menyaksikan minat orang-orang di musim dingin," kata Ilkan Gulgun, salah satu pemilik hotel di Sirince. Menurutnya, pengunjung hotelnya percaya jika energi positif Sirince akan menyelamatkan mereka dari bencana saat kiamat 2012.

Ibrahim Katan, warga Sirince yang bekerja di bisnis hotel sangat antusias dengan kedatangan wisatawan yang berkunjung ke desanya. Ia berharap bisnis lokal bisa mendapatkan keuntungan dari peristiwa ini. "Rumor yang beredar telah meningkatkan jumlah pelanggan. Kami senang-senang saja," katanya kepada AFP.

Sedangkan Erkan Onoglu, seorang pengusaha Turki, tak mau ketinggalan memanfaatkan kesempatan itu. Erkan memproduksi anggur khusus yang disebutnya "Wine of the Apocalypse" untuk tanggal 21 Desember nanti.