Selasa, 06 November 2012

Ulama Iran Prihatinkan Nasib Syiah di Indonesia



Ulama Iran Prihatinkan Nasib Syiah di IndonesiaTEMPO.CO, Jakarta- Tokoh ulama Iran menyerukan agar semua mazhab dalam Islam berdialog, bersahabat dan tidak saling menuding satu sama lain. Ayatullah Mohammad Ali Taskhiri (Ketua Organisasi Pendekatan Antara Madhab-madhab Islam) yang tengah berkunjung ke Indonesia menyatakan Al Quran menganjurkan umat Muslim untuk berdialog, tidak saja dengan sesama agama tetapi juga agama lain.

»Sebagaimana Al Qur'an mengatakan 'Wahai para pengikut, marilah mencari persamaan, kemudian mengembangkan persamaan itu, dan menjadikannya sebuah visi, dimana kerja sama dikembangkan dari sana,” kata Ayatullah dalam bahasa Parsi, yang diterjemahakan oleh Atase Pers Kedutaan Iran di Jakarta, Ali Pahlevani Rad, Senin 5 November 2012.

Pernyataan tersebut disampaikan Ayatullah menanggapi  kekerasan yang dialami warga Syiah di Indonesia. Dia mengimabu semua umat Muslim untuk berdialog, bersahabat dan menjalin persahabatan yang dilandasi dengan kasih sayang.

»Tidak boleh sombong, tidak boleh menolak satu sama lain, tidak boleh menuding yang satu kafir atau yang lain sesat,” katanya.

Para ulama, kata Ayatullah, seharusnya harus sering bertemu, belajar satu sama lain dan menyelesaikan masalah, silang pendapat dilandaskan dengan niat, tekad dan kejujuran. Dia mengingatkan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, khususnya sejarah Islam, jika para pengikut mazab saling tuding menuding menyalahkan hal itu menimbulkan kerugian.

Dalam acara makan malam di kediaman Duta Besar Iran untuk Indonesia, Ayatullah juga didampingi penasihat Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang merupakan ulama ahlul sunnah wal jamaah atau beraliran Sunni. Ayatullah memberi contoh hubungan mereka dalam memberikan masukan kepada presiden dan berdialog sebagai kerukunan antar mazhab di Iran.

»Beliau adalah salah satu imam pengikut sunnah wal jamaah. Meski bukan syiah tapi dia penasihat presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. Kami bekerja sama, berbicara, saling belajar satu sama lainnya dan memajukan kepentingan umat,” kata Ayatullah.

Selama kunjungannya ke Indonesia dan menghadiri acara Hari Raya Ghadir di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Dia juga bertemu dengan tokoh-tokoh agama di Jakarta. Dalam acara makan malam tersebut, tampak pula artis Ahmad Dhani dan beberapa anggota DPR RI.

NATALIA SANTI

JK Minta Umat Islam Mengoptimalkan Pemanfaatan Masjid



JK Minta Umat Islam Mengoptimalkan Pemanfaatan MasjidBangkalan (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla meminta agar umat Islam mengoptimalkan pemanfaatan masjid pada berbagai kegiatan positif dan bernilai ibadah.
"Masjid ini merupakan tempat yang sangat strategis untuk berbagai pengembangan usaha yang bernilai positif," kata Jusuf Kalla, seusai melantik Pengurus Dewan Masjid Indonesia Bangkalan, Selasa.

JK menyatakan selain sebagai tempat menjalan ibadah shalat, masjid juga bisa difungsikan untuk kegiatan pendidikan, pengembangan usaha ekonomi, serta berbagai jenis kegiatan sosial masyarakat yang seirama dengan nilai-nilai agama.
"Masjid ini kan tempat berkumpulnya masyarakat secara umum, khususnya umat Islam," katanya menjelaskan.

Menurut JK, jika pemanfaatan masjid bisa dilakukan secara optimal, ia yakin, nuansa kehidupan sosial masyarakat di sekitar masjid akan lebih baik dalam banyak hal.

Dalam kesempatan itu, JK juga sempat berpesan agar masjid sampai dimasuki kepentingan internasional, seperti penyebaran paham sesat dan radikal yang justru bisa mengancam, tatasan kehidupan sosial masyarakat.

"Contohnya, dengan memasukkan paham sesat, membuat bom untuk membunuh sesama umat atau dijadikan tempat untuk menyampaikan doktrin keagamaan yang memusuhi pemerintah," katanya menjelaskan.

JK berharap, para pengurus dan takmir masjid, agar hendaknya bisa mengarahkan agar masjid juga bisa menjadi tempat untuk memupuk sikap toleransi antarsuku dan antaragama.
Pengurus DMI Bangkalan yang dilantik, Selasa itu, adalah Mondir Rofii dan Mofi Imron, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris.

Hadir juga mendampingi Ketua Umum DMI Jusuf Kalla, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, para ulama pengasuh pondok pesantren se-Kabupaten Bangkalan, serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Bangkalan.

Selain hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DMI, JK juga juga menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan ratusan tokoh ulama dan masyarakat Bangkalan.
Menurut Ketua Pimpinan Daerah DMI Mondir Rofii, jumlah masjid di Kabupaten Bangkalan saat ini sebanyak 811 unit tersebar di 18 kecamatan.(rr)