Sabtu, 21 April 2012

TINGKAT-TINGKAT KEPRIBADIAN MANUSIA

TINGKAT-TINGKAT KEPRIBADIAN MANUSIA

Menurut Abdul Fattah Rasyid Hamid, Ph.D, Psikolog Muslim Lulusan
St.Louis University USA.

Kepribadia tingkat I      :   An-Nafs al-AmmarahPada tingkat ini manusia condong pada hasrat dan kenikmatan dunia.
Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan
pemanjaan ego. Di tingkat ini iri, serakah, sombong, nafsu seksual,
pamer,fitnah, dusta, marah dan sejenisnya, menjadi yang paling dominan.


Kepribadian tingkat II    :   An-Nafs al-Lawwamah
Pada tingkat ini manusia sudah mulai melawan nafsu jahat yang timbul,
meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah
melawan hasrat-hasrat rendah yang muncul. Diri masih menjadi subjek yang
dikendalikan hasrat-hasrat yang bersifat fisik, ia masih sering tertipu
oleh muslihat dunia yang sementara ini.


Kepribadian tingkat III   :   An-Nafs al-MulhimaPada tingkat ini manusia sudah menyadari cahaya sejati tidak lain
adalah petunjuk Allah.  Semangat taqwa dan mencari ridho Allah adalah
semboyannya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi ia selalu
introspeksi untuk menjadi hamba Allah yang lurus. Ia selalu zikir dan
mengikuti sunah nabi Muhammad SAW.


Kepribadian tingkat IV  :   An-Nafs al-Qana'ah
Pada tingkat ini hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang
dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Ia sudah
tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain. Ketinggalan 'status' baginya
bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan. Ia menyadari bahwa ketidak
puasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah menunjukan keserakahan
dan ketidak matangan pribadi. Pada tingkat ini, manusia mengetahui bahwa
seseorang tidak dapat memperoleh kebaikan apapun kecuali dengan
kehendak Allah. Hanya Allah yang mengetahui apa yang terbaik dalam situasi
apapun.


Kepribadian tingkat V   :   An-Nafs al-Mut'mainnah
Pada tingkat ini manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai
Allah SWT. Ia tidak ingin memperoleh "pengakuan" dari masyarakat atau pun
tentang tujuannya. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan, karena
pengetahuannya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali kepada
Allah. Ia benar-benar telah memperoleh kualitas yang sangat baik dalam
ketenangan dan keheningan.


Kepribadian tingkat VI   :   An-Nafs al-Radiyah
Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yang puas dan tenang. Ia merasa
bahagia karena Allah ridho padanya. Ia selalu waspada akan tumbuhnya keengganan
yang paling sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia menyadari bahwa
Islam adalah fitrah insan dan iapun haqqul yaqin pada firman Allah,
"....Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu .... ".
Ia patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terima
kasihnya.


Kepribadian tingkat VII   :   An-Nafs al-Kamilah
Ini adalah tingkat manusia yang telah sempurna ( al-Insan al-Kamil ).
Kesempurnaannya adalah kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua
hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan pengetahuan yang
sempurna tentang Allah. "Selubung diri"nya telah terbuka hanya
mengikuti kesadaran llahi. Nabi Muhammad SAW adalah contoh manusia yang telah
sampai pada tingkat ini. Kepribadiannya mengungkapkan segala hal yang mulia
dalam kodrat manusia.


Ditingkat mana anda berada ? Berjihadlah untuk memperbaiki peringkat.
Seorang ahli hikmah berkata, "Barang siapa hendak memperbaiki jiwa
hendaklah bersungguh-sungguh menekan diri sampai terbebas dari keburukannya."
Insya Allah.