Selasa, 19 Agustus 2014

Tolak Baiat ISIS, 700 Warga Sheitat Dipenggal

Minggu, 17 Agustus 2014 | 16:45 WIB

Tolak Baiat ISIS, 700 Warga Sheitat Dipenggal TEMPO.CO, LONDON - Aktivis hak-hak asasi manusia (HAM) Suriah mengatakan Kelompok Negara Islam (Islamic State/ISIS) mengeksekusi sedikitnya 700 orang dari suku Sheitat, Suriah Timur, dengan cara dipenggal kepalanya dalam dua pekan terakhir.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Sabtu, 16 Agustus 2014, aktivis HAM Suriah yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, menyebut mayoritas korban adalah warga sipil. Warga suku Sheitat yang bermukim di wilayah timur Suriah, dipenggal kepalanya setelah ditangkap oleh kelompok ISIS. (Baca: Indonesia Bukan Negara Agama, SBY Tolak ISIS)

Sekitar 100 dari 700 yang dieksekusi adalah pejuang Sheitat yang melawan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sisanya, sekitar 600 orang lagi adalah warga sipil.

Para korban adalah warga Desa Ghranij, Abu Hamam, dan Kashkiyeh di provinsi yang dikuasai ISIS, Deir Ezzor. Aktivis HAM mendapatkan data tersebut dari jaringan aktivis dan para medis di lapangan.

Menurut Ketua Observatory, Rami Abdel Rahman, nasib 1.800 anggota suku Sheitat lainnya belum diketahui.

Hari Sabtu, oposisi, Koalisi Nasional Suriah (SNC), meminta Amerika Serikat dan sekutunya juga menggempur kelompok IS di Suriah, seperti yang dilakukan di Irak. Dalam jumpa pers di Turki, pemimpin SNC, Hadi al-Bahra, menuduh komunitas internasional bersikap standar ganda.

"Tidak ada alasan bagi mereka untuk tetap menutup mata atas apa yang terjadi di Suriah, kami telah menerima laporan didukung dengan dokumen dan video soal kejahatan kemanusiaan yang dilakukan ISIS setiap hari di Deir Ezzor," kata Al Bahra seperti dilansir Al Jazeera, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Waspadai Pencurian Paspor untuk Kepentingan ISIS)

Video pemenggalan yang beredar di dunia maya tampak terjadi di desa-desa tempat tinggal suku Sheitat. Tayangan memperlihatkan sejumlah pria tertawa dan mengolok-olok korban dengan meniru kambing saat mereka melakukan eksekusi.

Beberapa korban adalah korban luka dalam pertempuran melawan kelompok ISIS. Laporan mengatakan militan ISIS menyeret mereka dari rumah sakit Hujein dan pusat medis di Kota Mayadeen sebelum memotong kepalanya.

Pembunuhan terjadi setelah tetua Sheitat menolak pembaiatan atau sumpah setia terhadap ISIS. (Baca: Satu Lagi Video Seruan Jihad ISIS Beredar)

Minggu lalu, salah seorang pemimpin Sheitat mendesak militan IS untuk bertobat dan meninggalkan kelompok itu. Dia mengimbau para pengikut ISIS menjalankan pertobatan dan meminta pengampunan Allah, dan meninggalkan apa yang dia sebut sebagai "gerombolan murtad."

Mereka kemudian membunuh beberapa militan ISIS dan memperlihatkan mayat mereka di Sheitat.

AL JAZEERA | NATALIA SANTI

Tidak ada komentar: