Senin, 30 Juli 2012

Jonathan Abdilla, Merasa Terhormat Jadi Muslim (1)



REPUBLIKA.CO.ID, Ada pilihan yang dihadapi Jonathan Abdilla ketika hendak menerima kebenaran. Pertama, ia memeluk Islam namun menjadi minoritas.
Kedua, ia tetap menjadi seorang Kristen tapi tidak mendapatkan apa yang dicari.  "Setelah mempelajari ajaran Islam, saya menemukan kebenaran. Saya merasa terhormat menjadi seorang Muslim," kata dia mantap.

Jonathan menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam kegenapan. Ia ingat betul bagaimana Allah SWT membuka matanya ibarat cahaya bersinar di dalam kegelapan. Ia memahami aspek paling sederhana, dari masa pencarian kebenaran adalah pertanyaan tentang proses penciptaan.
Saat itu, ia tidak menyadari bahwa Allah SWT memberikan petunjuk melalui setiap kejadian alam di dunia. "Saya tidak memahaminya, mengapa hal itu terjadi," ujarnya.

Ia mungkin mengerti bagaimana siklus air berlangsung dan peranannya terhadap kehidupan. Namun, ia tidak memahami bagaimana air menghilang dan kembali ke langit. Begitu pula saat ia melihat tubuh manusia. Bagaimana tubuh manusia yang terdiri dari air, lalu melihat alam semesta, dan mencoba memahami apa yang terjadi di luar sana.

Menurut Jonathan, ilmuwan dapat menjelaskan bagaimana proses itu tapi tidak bisa menjelaskan mengapa. Mereka sangat detail menjelaskan tujuan dari mekanisme penciptaan, tetapi mereka tidak pernah bisa menjelaskan tujuan dari mekanisme itu sendiri.

Karena dibesarkan dalam keluarga Kristen, Jonathan memiliki pemahaman umum dari prinsip-prinsip Kristen. Tapi ia tidak pernah menerima dengan akal sehat ketika disebutkan anak "Allah", trinitas.
Dogma gereja menjadi penghambat dirinya menerima Kristen. "Saya tidak tahu doktrin trinitas itu mengapa disebarluaskan. Gereja mungkin menuduh saya tidak memahami ajaran Kristen. Tapi itulah yang saya lihat," kata dia.

Masalah lain, lanjut Jonathan, ia melihat fakta bahwa seluruh orang Kristen menyembah Yesus. Pertanyaannya, ketika mereka menyembah Yesus maka di mana peran Allah SWT. Sejak itulah, ia tidak lagi menerima ajaran Kristen. "Saya mencoba untuk berdamai dengan lingkungan dan diri sendiri," ucapnya.

Tidak ada komentar: