Rabu, 01 Agustus 2012

Khazanah Ilmu Kesehatan Islam (1)

 
 
REPUBLIKA.CO.ID, Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
Rasulullah SAW bersabda, ''Kebersihan itu adalah sebagian daripada iman.'' Jika kebersihan diri dan lingkungan sudah terjaga, tentu kesehatan akan diperoleh.

Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan diri dapat dilakukan dengan cara selalu menyucikan diri setiap kali selesai berhadas besar ataupun kecil, berwudhu setiap kali akan melaksanakan shalat, dan mandi.
Sementara itu, kebersihan lingkungan di antaranya dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

Jalaluddin Al-Suyuti memberi penjelasan dalam kitabnya yang bertajuk Mukhtashar Al-Tibb Al-Nabawi. Menurutnya, selain menjaga kebersihan, Rasulullah SAW juga telah mencontohkan upaya-upaya lainnya dalam menjaga kesehatan.

Upaya tersebut, dalam dunia kesehatan modern saat ini, disebut sebagai tindakan pencegahan (preventif). Al-Suyuti menguraikan langkah preventif yang dicontohkan Rasulullah SAW, seperti mengonsumi makanan yang halal, berolahraga, dan kontrol diet untuk mencegah berat badan berlebihan.

Selain ilmu mengenai kesehatan umum, peradaban Islam juga telah mengenal ilmu kedokteran. Sejak zaman Rasulullah SAW, ilmu kedokteran merupakan ilmu yang dipelajari dengan seksama.

Haris bin Kaladah adalah seorang dokter zaman jahiliyah yang masih hidup pada zaman Nabi SAW. Walaupun ia bukan seorang Muslim, Nabi SAW menyuruh kaum Muslim yang sakit untuk berobat kepadanya. Putranya, Nadar bin Haris bin Kaladah, juga menjadi dokter yang terkenal.

Dokter Muslim pertama yang menulis buku adalah Ali At-Tabari. Dia adalah dokter Suriah yang masuk Islam pada tahun 855 dan merupakan dokter pribadi Khalifah Al-Mutawakkil. Dia menulis buku kedokteran pertama dalam bahasa Arab, yaitu Firdaus Al-Hikmah. Buku ini berisi ilmu kedokteran dalam kerangka pikir Yunani dan India.

Tidak ada komentar: