Rabu, 01 Agustus 2012

Delapan Puasa Sunnah yang DIcintai Allah (1)



REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW telah menganjurkan puasa pada beberapa hari tertentu. Beliau SAW juga menerangkan keutamaan-keutamaannya dalam berbagai hadis beliau. Rasulullah SAW juga sering berpuasa sunnah. Berikut ini adalah jenis-jenis puasa sunnah yang sering dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

1. Puasa enam hari pada bulan Syawal.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Abu Ayub Al Anshari RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, dan ia menambah enam hari pada bulan Syawal, maka puasanya itu sama dengan puasa sepanjang tahun."

Demikianlah nilai puasa bagi orang yang selalu berpuasa pada bulan Ramadhan, karena setiap perbuatan baik di dalam Islam mendapat nilai minimal sepuluh. Jadi bulan Ramadhan senilai dengan sepuluh bulan, dan yang enam hari, senilai dua bulan, jumlahnya: 12 bulan = satu tahun.

2. Puasa di hari Arafah (Tanggal sembilan Dzulhijjah).
Puasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah ini hanya disunnahkan bagi mereka yang tidak menunaikan haji. Sementara bagi mereka yag tengah berada di Arafah menjalani wukuf dalam hajinya, tidaklah disunnahkan berpuasa. Hal ini untuk bertujuan agar kondisi fisik jamaah haji lebih prima dalam menjalani manasik hajinya.

Hadis yang menerangkan keutamaan berpuasa di hari Arafah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Jama’ah kecuali Bukhari dan Turmudzi, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa pada hari Arafah, mengahapuskan dosa-dosa (kecil) dalam dua tahun, yaitu tahun lalu dan tahun yang sedang dijalaninya."

3. Puasa Hari Asyura (Tanggal 10 Muharam).
Sebagaimana diterangkan dalam satu riwayat, puasa di Hari Asyura, menghapuskan dosa setahun yang lalu. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasai, dari Hafsah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Empat macam (perkara sunnah) yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu: puasa pada hari Arafah, puasa sepuluh (satu sampai sembilan pada bulan Dzulhijjah), puasa tiga hari pada tiap bulan, dan sha­lat dua rakaat sebelum Shalat Subuh."
Ada tiga macam cara melakukan puasa Asyura, yaitu;
a. Berpuasa tiga hari, yaitu: hari kesembilan, kesepuluh dan hari kesebelas.
b. Berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh.
c. Berpuasa pada hari kesepuluh saja.

Tidak ada komentar: