Rabu, 05 Desember 2012

NASA Ungkap Sisi Gelap Rumor "Kiamat" Bangsa Maya




Liputan6.com, Florida : Sehari lagi November akan berakhir. Bagi mereka yang percaya, itu berarti kiamat 21 Desember 2012 kian dekat. Seiring dengan habisnya Kalender Hitung Panjang (Long Count) Bangsa Maya. Cemas dan panik mungkin dirasakan sebagian orang.
Seperti dimuat situs sains LiveScience, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sekali lagi muncul, untuk menenangkan ketakutan itu. Sekaligus memperingatkan sisi gelap ramalan "kiamat" Maya: anak-anak yang ketakutan, remaja tak kuat mental yang berpotensi bunuh diri. Mengira dunia benar-benar kiamat hari itu.
NASA kembali mengingatkan, ketakutan yang ada semata berdasarkan misinterpretasi kalender Maya. Pada 21 Desember nanti,  baktun 13 akan berakhir. Para ahli Maya telah membantahnya sebagai pertanda kiamat, namun rumor merebak, peristiwa kosmik akan mengakhiri kehidupan di bumi.
Itu mengapa NASA tampil dan terlibat. Bahkan, dalam situsnya, ia menyediakan laman khusus tentang "2012" untuk membantah rumor itu. "Sama sekali tak ada isu penting," kata Astrobiogis NASA, David Morrison di Ames Research Centre, Rabu 28 November 2012 waktu setempat. "Yang ada hanyalah fantasi yang terus direproduksi."

Konsekuensi nyata
Yang disayangkan Morrison, fantasi itu menuntut konsekuensi nyata. Dia mengaku menerima surat elektronik berisi kecemasan banyak orang, khususnya generasi muda. Saking takutnya kiamat bakal terjadi, mereka tak doyan makan, bahkan terlalu khawatir sampai tak bisa tidur. Lainnya bahkan mengaku, berniat bunuh diri.
"Sementara kiamat hanya sekedar lelucon untuk sebagian orang, atau misteri bagi yang lain. Ada sebagian orang yang menganggapnya sangat serius," kata dia. "Jahat sekali orang-orang yang terus menyebar rumor kiamat untuk menakut-nakuti anak-anak."

Mitos dan salah persepsi
Para ilmuwan NASA menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk membantah mitos kiamat. Dari soal Nibiru hingga badai matahari yang dikira membunuh.
Nyatanya, ilmuwan NASA, Lika Guhathakurta mengakui, saat itu memang aktivitas matahari sedang meningkat, yang berarti energi elektromagnetisnya tinggi. Badai matahari bisa mempengaruhi peralatan elektronik dan sistem navigasi. Namun, satelit pemantau akan memberi peringatan yang memungkinkan manusia mencegah efek terburuk.

Sementara, tak ada planet atau benda langit lain yang mengancam akan menabrak Bumi pada 21 Desember mendatang. Demikian menurut Don Yeomans, ahli planet yang bertugas mengamati obyek dekat Bumi di Jet Propulsion Laboratory, NASA. Asteroid paling dekat dijadwalkan akan melintas dekat Bumi pada 13 Februari 2013. Itupun tak sampai menabrak planet manusia ini.
Rumor lain, pergeseran medan magnet Bumi disebut-sebut akan membuat planet ini melesat 30.000 tahun cahaya, lalu terjebak dalam lubang hitam di pusat Galaksi Bima Sakti. Isu itu juga ditepis para ilmuwan.

Atau, desas-desus bahwa Bumi akan padam pada 23-25 Desember mendatang. Ilmuwan yang mendengarnya langsung melongo. Apa dasarnya
Ancaman nyata bagi manusia justru berasal dari dalam Bumi, perlahan tapi pasti terjadi. Salah satunya, perubahan iklim. Demikian menurut  Andrew Fraknoi, astronom dari Foothill College, Kalifornia. Pendapat yang diamini ilmuwan NASA, Mitzi Adams. "Ancaman terbesar Bumi pada tahun 2012, pada akhir tahun ini, juga di masa depan justru berasal dari manusia itu sendiri." Bukan "kiamat" Maya.

Tidak ada komentar: