Rabu, 02 Januari 2013

Depresi, Bagaimana Solusinya? (1)

Sabtu, 08 Desember 2012, 21:21 WIB

Depresi, Bagaimana Solusinya? (1)REPUBLIKA.CO.ID, Obat penawar utama membentengi diri dan menyelesaikan masalah depresi ialah kembali kepada sabar dan iman.

Depresi atau gangguan kejiwaan merupakan momok yang menghantui manusia. Terutama bagi mereka yang hidup di kota-kota metropolitan. Berbagai persoalan yang dihadapi seseorang, rawan memicu permasalahan jiwa.

Akumulasi impitan hidup akibat tekanan ekonomi, pengangguran, masalah asmara, hingga problematika rumah tangga terkadang mengendap dan menjadi fenomena gunung es. Tapi, kerap tak ada upaya untuk mencari solusi yang tepat.

Mengutip data Kementerian Kesehatan, pada 2011 jumlah penduduk Indonesia dari kalangan dewasa mencapai 150 juta jiwa. Dari total tersebut, sebanyak 11,6 persen atau sekitar 17,4 juta jiwa terserang gangguan mental atau emosional. Serangan itu berupa masalah kecemasan dan depresi.

Di DKI Jakarta, tren depresi meningkat. Pada 2010, penderita depresi sebanyak 159.029 orang. Jumlah tersebut bertambah menjadi 306.621 jiwa pada triwulan kedua 2011.

Prof Ahmad at-Talawy dalam makalahnya yang berjudul “Kaifa 'Alajal Islam Musykilat al-Faragh ar-Ruhi” menyatakan depresi yang menimpa seseroang tak jarang berujung pada aksi bunuh diri. Ini sangat disayangkan. Fenomana itu banyak muncul di negara-negara yang minim nilai.

Di negara-negara Islam terutama, tingkat depresi yang berakhir pada tindakan penghilangan nyawa sendiri lebih sedikit di banding negara-negara Barat, misalnya. Ini karena solusi yang ditawarkan bersifat transendental, bersumber dari Allah SWT.

“Sementara, penawar yang digunakan untuk mengatasi gangguan jiwa di luar sana tak memiliki ruh dan spirit yang kuat. Bahkan, nihil hakikat,” papar Talawy.

Secara garis besar, ia menyatakan obat penawar utama membentengi diri dan menyelesaikan masalah depresi ialah kembali kepada sabar dan iman. Seorang Muslim mendapatkan siraman iman mulai dari rahim hingga ia dewasa. “Bekal ini menekankan kepadanya untuk selalu bersabar atas ujian yang diterima,” ujar Talawy.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nashih Nashrullah
 
 
 
 

Tidak ada komentar: