Jumat, 10 Juni 2011

Peran Masjid Dan Hal-Hal Yang Perlu Ditempuh,

Peran Masjid Dan Hal-Hal Yang Perlu Ditempuh,

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya: Sudah banyak orang yg menulis tentang peran masjid & mimbar dalam Islam. Di antara mereka ada yg mengatakan, "Manusia telah menyimpangkan mimbar dari peranannya. " Ada juga yg mengatakan, "Kita telah kehilangan sesuatu yg bisa menyebabkan berlanjutnya kehidupan ini, yg paling suci di antaranya adalah rumah-rumah Allah, sehingga kita tdk bisa lagi duduk di dalamnya, tdk pula berdzikir maupun belajar. " Ada juga yg mengatakan, "Banyak mimbar digunakan utk selain berdakwah mengajak manusia ke jalan Allah, karena mimbar-mimbar itu hanya menyeru hingga hari tertentu & kelompok tertentu. " Dan seterusnya.
Jawaban.
Tidak diragukan lagi, bahwa masjid & mimbar adalah dua sarana lama yg digunakan utk mengarahkan kaum muslimin khususnya & manusia lain umumnya kepada kebaikan, mengajarkan hal-hal yg bermanfaat bagi manusia & menyampaikan risalah-risalah Rabb mereka yg Maha Suci lagi Maha Tinggi. Allah telah mengurus para rasul utk menyampaikan risalah Allah kepada manusia & mengajarkan syari'atNya kepada mereka. Demikianlah Allah mengutus para rasul sejak Adam Alaihis Sallam, lalu Nuh Alaihis Sallam & para rasul berikutnya. Semuanya diutus utk menyampaikan risalah Allah melalui masjid-masjid & mimbar-mimbar, baik mimbar itu di masjid ataupun di luar masjid, baik mimbar itu berupa bangunan yg paten ataupun yg tdk paten.
Mimbar itu bisa berupa unta, kuda / binatang lainnya yg biasa ditunggangi, bisa juga berupa tempat yg agak tinggi, yg jelas, dari situ bisa disampaikan risalah-risalah Allah.
Maksudnya, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan kepada para hambaNya utk menyampaikan risalah-risalah Rabb mereka & mengajarkan kepada manusia apa-apa yg diembankan kepada para rasul melalui berbagai cara. Masjid & mimbar merupakan sarana paling utama utk menyampaikan risalah & menyebarkan dakwah, yaitu risalah agung yg wajib dipedulikan oleh semua ulama & pengajar manusia. Yang harus dikembalikan kepada perannya semula, yaitu memahamkan manusia tentang perkara-perkara agama mereka melalui masjid, karena masjid merupakan tempat berkumpulnya kaum muslimim dalam kehidupan bermasyarakat mereka.
Mereka juga berkewajiban menyampaikan kepada manusia apa-apa yg diwajibkan atas mereka dalam urusan agama & dunia mereka melalui jalur lain, seperti; melalui radio, televisi, media cetak, ceramah terbuka, pertemuan-pertemuan khusus, karya-karya tulis & jalur-jalur lain yg memungkinkan ditempuh utk menyampaikan syari'at & risalah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Itulah kewajiban setiap pengikut para rasul & para pengganti mereka dari kalangan ahlul ilmi & iman, yaitu menyampaikan risalah-risalah Allah, mengajarkan kepada manusia tentang syari'at Allah, agar semua orang memahami, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, yg sejalan maupun yg berseberangan, sehingga hujjah bisa ditegakkan & alasan bisa dipatahkan.
Para penguasa ataupun lainnya tdk boleh menghalangi masyarakat dari mimbar-mimbar ini, kecuali yg memang diketahui menyeru kepada kebatilan, / memang tdk berkompeten utk berdakwah, yg demikian itu harus dicegah di mana saja.
Adapun yg menyeru kepada kebenaran & petunjuk, & ia memang berkompeten utk itu, maka harus didukung & dibantu menjalankan perannya serta dimudahkan sasaran-sasarannya, yg dg itu ia bisa menyampaikan perintah & syari'at Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagimana firmanNya.
"Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan & taqwa, & jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa & pelanggaran" (Al-Ma'idah: 2)
Dalam ayat lain disebutkan.
"Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yg beriman & mengerjakan amal saleh & nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran & nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. " (Al-'Ashr: 1-3)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallamw bersabda.
"Artinya: Agama adalah nasehat. " Ditanyakan kepada beliau, "Kepada siapa ya Rasulullah?" beliau jawab, "Kepada Allah, kitabNya, RasulNya, pemimpin kaum muslimin & kaum muslimin lainnya"
Dan dalil-dalil lainnya dari Al-Kitab & As-Sunnah.
Para ahli ilmu sebagai pengemban Al-Kitab & As-Sunnah, hendaknya melaksanakan tugas dakwah & pengajaran serta amar ma'ruf & nahi mungkar sesuai kesanggupan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya: Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. " (At-Taghabun: 16)
Hendaknya mereka menyampaikan risalah Allah dimana saja, di masjid, di rumah, di jalanan, di mobil, di pesawat terbang, di kereta api, pokoknya di setiap tempat. Penyampaian dakwah tdk mesti di tempat tertentu, karena penyampaian ini dituntut di setiap tempat, sesuai dg kesanggupan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya: Maka tdk ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dg terang. " (An-Nahl: 35)
Dalam ayat lain disebutkan.
"Artinya: Hai Rasul, sampaikan apa yg diturunkan kepadamu dari Rabbmu. " (Al-Ma'idah: 67)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya: Sampaikanlah apa yg berasal dariku walaupun hanya satu ayat”
"Artinya: Allah mengelokkan wajah seseorang yg mendengar sesuatu dari kami lalu disampaikannya sebagaimana yg ia dengar. Sebab, banyak yg menyampaikan lebih sadar daripada yg hanya mendengar“
Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bila sedang berkhutbah, beliau mengatakan.
"Hendaknya yg hadir menyampaikan kepada yg tdk hadir. "
Pada haji wada', saat di Arafah, beliau berkhutbah di hadapan manusia yg sangat banyak. Di akhir khutbahnya dari atas tunggangannya beliau mengatakan.
"Hendaknya yg hadir menyampaikan kepada yg tdk hadir. Sebab, banyak yg menyampaikan lebih sadar daripada yg hanya mendengar. "
Beliau juga bersabda.
"Ketika kalian ditanya tentang aku, apa yg kalian katakan?"
Mereka menjawab, "Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, telah melaksanakan & telah menasehati. " Lalu beliau berkata sambil memberi isyarat dg jari telunjuknya yg diacungkan ke langit lalu diturunkan kembali mengarah kepada mereka, " Ya Allah, saksikanlah, ya Allah saksikanlah. Ya Allah saksikanlah" demikian yg beliau ucapkan. ”
Ketika beliau mengutus Ali ke Khaibar utk mendakwahi kaum Yahudi & memerangi mereka jika tdk menerima dakwah, beliau berkata kepadanya.
"Artinya: Ajaklah mereka memeluk Islam & beritahu mereka apa-apa yg diwajibkan atas mereka yg berupa hak Allah di dalamnya. Demi Allah, Allah memberi petunujuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah. " (Hadits ini disepakati keshahihannya, dari hadits Sahl bin Sa'd Al-Anshari Radhiyallahu 'anhu)
Disebutkan dalam Shahih Muslim, dari hadits Abu Mas' ud Al-Anshari Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Saw, bahwa beliau bersabda.
"Artinya: Barangsiapa yg menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yg melaksanakannya. "
Masih banyak lagi ayat-ayat & hadits-hadits yg mengupas tentang dakwah, mengajak manusia ke jalan Allah, membimbing mereka kepada kebaikan, menyuruh mereka berbuat baik & mencegah mereka dari kemungkaran.
Dari itu, semua ahli ilmu & imam dari kalangan para penguasa & lainnya di seluruh negara Islam & lainnya, hendaknya ikut menyampaikan risalah Allah, mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka dg disertai hikmah & kelembutan serta cara-cara yg sesuai, yaitu yg bisa mendorong manusia utk menerima kebenaran & tdk membuat mereka lari & antipati, sebagaimana yg dtunjukkan oleh firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dg hikmah & pelajaran yg baik & bantahlah mereka dg cara yg lebih baik. " (An-Nahl: 125)
"Artinya: Dan janganlah kamu berdebat dg Ahli Kitab, melainkan dg cara yg paling baik, kecuali dg orang-orang zhalim di antara mereka. " (Al-Ankabut: 46)
"Artinya: Siapakah yg lebih baik perkataannya daripada orang yg menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yg saleh & berkata, ' Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yg berserah diri" (Fushshilat: 33)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada NabiNya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. " (Ali Imran: 159)
Ketika memerintahkan Musa & Harun utk menemui Fir'aun Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya: Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dg kata-kata yg lemah lembut mudah-mudahan ia ingat / takut. " (Thaha: 44)
Dalam hadits shahih yg bersumber dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam disebutkan, bahwa beliau bersabda.
"Artinya: Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pd sesuatu kecual ia akan membaguskannya, & tidaklah (kelembutan) itu tercabut dari sesuatu, kecuali akan memburukkannya"
Beliau juga pernah bersabda.
"Artinya: Barangsiapa yg tdk terdapat kelembutan padanya, maka tdk ada kebaikan padanya. "
Dan masih banyak lagi ayat-ayat & hadits-hadits lain yg semakna.
Maka kewajiban semua kaum muslimin adalah mempelajari agama mereka & bertanya kepada para ahli ilmu saat menemukan kesulitan, hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya: Barangsiapa yg Allah kehendaki padanya kebaikan, maka akan difahamkan dalam urusan agama. "
Hendaknya para ahli ilmu & iman memahamkan manusia, mengajari mereka & menyampaikan kepada mereka ilmu yg telah dianugerahkan Allah kepada mereka, berlomba-lomba dalam kebaikan ini, bersegera utk melaksanakannya & mengemban tugas mulia ini dg kejujuran, keikhlasan & kesabaran, agar bisa utuh dalam menyampaikan agama Allah kepada para hamba-Nya, sehingga bisa mengajarkan kepada manusia apa-apa yg diwajibkan Allah atas mereka & apa-apa yg diharamkan atas mereka, baik itu melalui masjid-masjid, halaqah-halaqah keilmuan di masjid & lainnya, khutbah-khutbah Jum'at & khutbah-khutban Ied serta kesempatan-kesempatan lainnya. Sebab, tdk setiap orang bisa mengajar di sekolah / lembaga pendidikan / perguruan tinggi, & tdk setiap orang bisa menemukan sekolah yg mengajarkan agama Allah & syari'atNya yg suci serta mengajarkan Al-Qur'an yg agung sebagaimana diturunkan & As-Sunnah yg suci sebagaimana yg disampaikan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Maka para ahli ilmu & iman wajib menyampaikan kepada manusia melalui mimbar-mimbar radio, televisi, media cetak, khutbah Jum'at, mimbar led, di setiap tempat, dg pelajaran-pelajaran & halaqah-halaqah ilmiah di masjid-masjid & lainnya.
Setiap penuntut ilmu yg dianugerahi pemahaman oleh Allah dalam perkara agama & setiap alim yg telah dibukakan akalnya oleh Allah, hendaknya memanfaatkan ilmu yg telah diberikan Allah kepadanya, memanfaatkan setiap kesempatan yg memungkinkan utk berdakwah, sehingga dg begitu ia bisa menyampaikan apa yg diperintahkan Allah, mengajarkan syari'at Allah kepada masyarakat, mengajak mereka kepada kebaikan & mencegah mereka dari kemungkaran, menerangkan kepada mereka hal-hal yg masih samar terhadap mereka di antara perkara-perkara yg diwajibkan atas mereka / diharamkan Allah atas mereka.
Itulah kewajiban semua ahli ilmu, karena merekalah pengganti para rasul, merekalah pewaris para nabi, maka mereka wajib menyampaikan risalah-risalah Allah, mengajarkan syari'at Allah kepada masyarakat, & loyal terhadap Allah, kitabNya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin & kaum muslimin lainnya serta bersabar dalam melaksanakannya.
Kepada para penguasa, hendaknya membantu & mendukung mereka (para ulama) serta melakukan segala sesuatu utk memudahkan mereka dalam melaksanakan tugas ini, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman.
"Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan & taqwa. " (Al-Ma'idah: 2)
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah bersabda.
"Artinya: Barangsiapa yg (membantu) kebutuhan saudaranya, maka Allah (membantu) kebutuhannya. " (Hadits ini disepakati keshahihannya, dari hadits Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu).
Dalam hadits lain Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya: Dan Allah senantiasa menolong hambaNya selama hamba itu menolong saudaranya. " (Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya, dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu).
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan petunjuk & pertolongan kepada kita & semua kaum muslimin, terutama para ulama & para penuntut ilmu agar bisa menegakkan kebenaran. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Mahamulia. Shalawat & salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga & para sahabatnya.
(Majmu' Fatawa Wa Maqalat Mutanawwi’ah, juz 5, hal. 80-85, Syaikh Ibnu Baz)
(Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerbita Darul Haq)
Penulis: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz & diterbitkan oleh almanhaj. or. id

Tidak ada komentar: