Jumat, 10 Juni 2011

Iman Kepada Para Rasul

Ar-Rusul bentuk jamak dari kata "Rasul", yg berarti orang yg diutus utk menyampaikan sesuatu. Namun yg dimaksud "rasul" di sini adalah orang yg diberi wahyu syara' utk disampaikan kepada umat.
Rasul yg pertama adalah nabiyullah Nuh Alaihimus Sallam, & yg terakhir adalah nabiyullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Allah berfirman.
"Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami elah memberikan wahyu kepada Nuh & nabi-nabi yg kemudiannya" (An Nisaa: 163)
Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu dalam hadits syafaat menceritakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan, nanti orang-orang akan datang kepada nabi Adam utk meminta syafaat, tetapi Nabi Adam meminta maaf kepada mereka seraya berkata, "Datangilah Nuh, rasul pertama yg diutus Allah" (Al Bukhari)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
"Artinya: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah & penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. " (Al Ahzab:40)
Setiap umat tdk pernah sunyi dari nabi yg diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala yg membawa syariat khusus utk kaumnya / dg membawa syariat sebelumnya yg diperbarui. Allah berfirman:
"Artinya: Dan sesunguhnya Kami telah mengutus rasul pd tiap-tiap umat utk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), & jauhilah thagut . " (An Nahl:36)
"Artinya: Sesungguhnya Kami mengutus kamu dg membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira & sebagai pemberi peringatan. Dan tdk ada suaut umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. " (Fathir:24)
"Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk & cahaya (yang menerangi), yg dg itab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi" (Al Maidah: 44)
Para rasul adalah manusia biasa, makhluk Allah yg tdk mempunyai sedikitpun keistimewaan rububiyah & uluhiyah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai pimpinan para rasul & yg paling tinggi pangkatnya di sisi Allah.
"Artinya: Katakanlah: "Aku tdk berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku & tdk (pula) menolak kemudharatan kecuali yg dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yg ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya & aku tdk ditimpa kemudharatan, aku tdk lain hanyalah pemberi peringatan, & pembawa berita gembira bagi orang-orang yg beriman. " (Al A'raaf:188)
"Artinya: Katakanlah: "Sesunggguhnya aku tdk kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu & tdk (pula) sesuatu kemanfaatan. Katakanlah: "Sesungguhnya aku sekali-kali tdk seorangpun yg dapat melindungiku dari (azab) Allah & sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung daripada-Nya. " (Al Jin: 21-22)
Para rasul juga memiliki sifat-sifat kemanusiaan, seperti sakit, mati, membutuhkan makan & minum, & lain sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang nabi Ibrahim yg menjelaskan sifat RabbNya.
"Artinya: Dan Rabbku, Yang Dia memberi makan & minum kepadaku, & apabila aku sakit, Dia-lah yg menyembuhkan aku, & Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). " (Asy -Syu'araa:79-81)
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda.
"Artinya: Aku tdk lain hanyalah manusia seperti kalian. Aku juga lupa seperti kalian. Karenanya, jika aku lupa, ingatkanlah. "
Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan bahwa para rasul mempunyai ubudiyah (penghambaan) yg tertinggi kepada-Nya. Untuk memuji mereka, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang nabi Nuh Alaihimus Sallam.
"Artinya: Dia adalah hamba (Allah) yg banyak bersyukur. " (Al Israa:3).
Allah Ta'ala juga berfirman tentang nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
"Artinya: Mahasuci Allah yg telah menurunkan Al Furqan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. " (Al Furqan: 1)
Allah juga berfirman tentang nabi Ibrahim, nabi Ishaq, & Yaqub (alaihissalam).
"Artinya: Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, & Yaqub yg mempunyai perbuatan-perbuatan yg besar & ilmu-ilmu yg tinggi. Sesungguhnya Kami telah menducikan mereka dg (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yg tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pd sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yg paling baik. " (Shaad:45-47)
Allah juga berfirman tentang nabi Isa bin Maryam Alaihimus Sallam
"Artinya: Isa tdk lain hanyalah seorang hamba yg Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) & kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuadaan Allah) utk Bani Israil. " (Az Zukhruf: 59)
Iman kepada rasul mengandung empat unsur.
. Mengimani bahwa riasalah mereka benar-benar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Barangsiapa mengingkari risalah mereka, walaupun hanya seorang, maka menurut pendapat seluruh ulama dia dikatakan kafir. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya: Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. " (Asy Syu'araa:105)
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan mereka mendustakan semua rasul, padahal hanya seorang rasul saja yg ada ketika mereka mendustakannya. Oleh karena itu umat Nasrani yg mendustakan & tidakmau mengikuti nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, berarti mereka juga telah mendustakan & tdk mengikuti nabi Isa Al Masih bin Maryam, karena nabi Isa sendiri pernah menyampaikan kabar gembira dg akan datangnya nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ke alam semesta ini sebagai rahmat bagi semesta alam. Kata "memberi kabar gembira" ini mengandung makna bahwa Muhammad adalah seorang rasul mereka yg menyebabkan Allah menyelamatkan mereka dari kesesatan & memberi petunjuk kepada mereka jalan yan lurus.
. Mengimani orang-orang yg sudah kita kenali nama-namanya, misalnya Muhammad,Ibrahim, Musa, Isa, & Nuh (Alaihissalam). Kelima nabi rasul itu adalah rasul "Ulul Azmi". Allah Subhanahu wa Ta'ala telah meyebut mereka dalam dua tempat dari Al Qir'an, yaitu dalam surat Al Ahzab & surat Asy Syura.
"Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami megambil perjanjian dari nabi-nabi & dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa, & Isa putera Maryam " (Al Ahzab:7)
"Artinya: Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yg telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh & apa yg telah Kami wahyukan kepadamu & apa yg telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa & Isa, yaitu: Tegakkanlah agama & janganlah kamu berpecah belah tentangnya. " (Asy Syuura: 13)
Terhadap para rasul yg tdk dikenal nama-namanya, juga wajib kita imani secara global.
Allah berfirman.
"Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebalum kamu, di antara mereaka ada yg Kami ceritakan kepadamu & di antara mereka ada (pula) yg tdk Kami ceritakan kepadamu. " (Al Mu'min: 78)
. Membenarkan berita-berita mereka yg benar.
. Mengamalkan syariat orang dari merka yg diutus kepada kita. Dia adalah nabi terakhir Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yg diutus Allah kepada seluruh manusia. Allah berfirman.
"Artinya: Maka demi Robbmu, mereka (pada hakikatnya) tdk beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yg mereka perselisihkan, kemudian merka tdk merasa dalam hati mereka sesuatu kebaratan terhadfap putusan yg kamu berikan, & mereka menerima dg sepenuhnya. " (An Nisaa:65)
Buah Iman kepada Rasul-rasul
. Mengetahui rahmat serta perhatian Allah kepada hamba-hamba-Nya sehingga mengutus para rasul utk menunjuki mereka pd jalan Allah serta menjelaskan bagaimana seharusnya mereka menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena memang akal manusia tdk bisa mengetahui hal itu dg sendirinya.
. Mensyukuri nikmat Allah yg amat besar ini.
. Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta memujinya karena mereka adalah para rasul Allah Subhanahu wa Ta'ala, & karena mereka hanya menyembah Allah, menyampaikan risalah-Nya, & menasihati hamba-Nya.
Orang-orang yg menyimpang dari kebenaran mendustakan para rasul dg menganggap bahwa para rasul Allah bukan manusia. Anggapan yg salah ini dijelaskan Allah dalam sebuah firma-Nya.
"Artinya: Dan tdk ada sesuatu yg menghalangi manusia utk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?" (Al Israa: 94)
Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta'ala mematahkan anggapan mereka yg keliru. Rasul Allah dari golongan manusia karena ia akan diutus kepada penduduk bumi yg juga manusia Seandainya penduduk bumi ini malaikat, pasti Allah akan menurunkanmalaikat dari langit sebagai para rasul.
Di dalam Suarat Ibrahim Allah menceritakan orang-oraang yg mendustakan para rasul.
"Artinya: Mereka (orang-orang yg mendustakan rasul) berkata' "Kamu tdk lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki utk menghalang-halangi kami dari apa yg selalu disembah oleh nenek moyang kami. Karena itu, datangkanlah kepada kami bukti yg nyata. " Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tdk lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yg Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tdk patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dg ijin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal. " (Ibrahim: 10-11)
(Ditulis ulang dari Syarhu Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone, halaman:40-46)
Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin & diterbitkan oleh almanhaj. or. id

Tidak ada komentar: