Jumat, 10 Juni 2011

Al-Mahdi, Namanya Sifat-Sifatnya Dan Tempat Keluarnya,

Al-Mahdi, Namanya Sifat-Sifatnya Dan Tempat Keluarnya, 

AL-MAHDI
Pada akhir zaman akan keluar seorang laki-laki dari golongan Ahlul-Bait (keturunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam) & Allah mengokohkan Dinnul Islam dengannya pd saat itu. Dia berkuasa selama tujuh tahun. Pada waktu itu dia memenuhi bumi dg keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dg kelaliman & kezhaliman. Pada masanya umat manusia merasakan nikmat yg belum pernah dirasakan sebelumnya; bumi rnengeluarkan tumbuh-tumbuhan, langit menurunkan hujan, & memberikan penghasilan (kekayaan) yg tak terhitung banyaknya.
lbnu Katsir rahimahullah berkata, "Pada waktu itu banyak buah-buahan, tanam-tanaman subur, harta melimpah, kekuasaan berjalan dg baik, agama berdiri tegak, permusuhan sirna. & kebaikan bersemarak. " (An-Nihayah Fil-Fitan wal-Malahim 1:31 dg tahqiq DR. Thaha Zaini)
NAMANYA DAN SIFAT-SIFATNYA
Laki-laki ini namanya seperti nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, & nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka dia bernama Muhammad / Ahmad bin Abdullah. Dia berasal dari keturunan Fatimah binti Rasulullah Saw, dari anak cucu Hasan bin Ali Radhiyallahu 'anhu
Ibnu Katsir berkata tentang Al-Mahdi, "Dia bernama Muhammad bin Abdullah Al-Alawi Al-Fathimi al-Hasani radhiyallahu 'anhu. " (Ibid, halamann 29).
Dan sifat-sifat tubuhnya antara lain mukanya lebar & hidungnya mancung.
TEMPAT KELUARNYA
Al-Mahdi akan muncul dari arah (kawasan) timur. Dalam sebuah hadits dari Tsauban Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yg berhasil menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dg suatu pembunuhan yg belum pernah dialami oleh kaum sebelummu. " Kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan sesuatu yg aku tdk hafal, lalu bersabda: "Maka jika kamu melihatnya, berbai'atlah walaupun dg merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah "Al-Mahdi".
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Yang dimaksud dg perbendaharaan didalam hadits ini ialah perbendaharaan Ka'bah. Akan ada tiga orang putera khalifah (ia berperang di sisinya utk memperebutkannya hingga datangnya akhir zaman, lalu keluarlah Al-Mahdi yg akan muncul dari negeri Timur, bukan dari dalam bangunan di bawah tanah Samira seperti anggapan orang-orang Rafidhah yg jahil bahwa Al-. Mahdi sekarang berada di sana & mereka menanti keluarnya pd akhir zaman. Anggapan semacam ini merupakan igauan yg hina dari syetan, karena tdk ada dalil & keterangannya sama sekali baik dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah, dari perkataan / pemikiran orang sehat maupun dari istihsam. "
Selanjutnya beliau mengatakan, "Dan beliau dikukuhkan oleh penduduk masyriq (kawasan timur) yg membantunya, menegakkan kekuasaannya, & membangun pilar-pilarnya, & bendera mereka juga berwarna hitam, yaitu warna yg melambangkan sikap merendahkan diri, karena bendera Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga berwarna hitam yg diberi nama Al-'Uqab. . . . Maksudnya, bahwa Al-Mahdi yg terpuji & dijanjikan akan muncul pd akhir zaman, kemunculannya adalah dari wilayah timur & dia dibai'at di sisi Baitullah sebagaimana ditunjuki oleh beberapa hadits. "
(Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq)
__ Foote Note
. Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Khurujil Mahdi 2: 1467; Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, "Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain. " Perkataan Hakim ini juga disetujui oleh adz-Dzahabi.
Ibnu Katsir berkata. "Ini adalah isnad yg kuat lagi shahih. " (An Nihayah fil Fitan 1: 29 dg tahqiq DR. Thaha Zaini).
Al-Albani berkata, "Hadits ini shahih maknanya, tanpa perkataan: "Karena dia khalifah Allah Al-Mahdi". Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Alqamah dari Ibnu Mas'ud secara marfu' seperti riwayat Utsman yg kedua, & isnadnya hasan, tetapi tanpa perkataan "khalifah" (khalifah / pengganti Allah). Dan tambahan "khalifatullah" ini tdk dimiliki jalan yg shahih serta tdk memiliki syahid (hadits yg senada yg diriwayatkan dari orang lain); karena itu tambahan tersebut adalah munkar. Dan di antara kemungkarannya ialah bahwa di dalam syara' tdk boleh dikatakan ada khalifah Allah, karena kemungkinan orang tersebut berbuat keliru, padahal tdk layak bagi Allah kekurangan & kelemahan.
Kemudian dikutip dari Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengenai penolakan beliau terhadap orang yg mengatakan bahwa khalifah itu sebagai wakil Allah Ta'ala, karena tdk laik bagi Dia memiliki khalifah (wakil / pengganti), sebab Dia adalah Maha Hidup, Maha Menyaksikan, Maha Melindungi, Berdiri Sendiri, Yang Mengawasi, Maha Pemelihara, Maha Kaya & tdk membutuhkan alam semesta. Sedang khalifah itu ada karena yg digantikan itu mati / lenyap, sedangkan Allah Maha Suci dari semua itu. " (Vide: Silsilatul Ahaditsih-Dha'ifah wal-Maudhu'ah 1: 119-121, hadits nomor 85).
. An Nihayah fil Fitan wal-Malahim 1: 29-30.
Syekh Abdul Alim Abdul Azhim membicarakan hadits-hadits Al-Mahdi secara panjang lebar dalam thesis beliau utk memperoleh gelar Magister yg berjudul "Al-Ahaditsul Waridah fil Mahdi fi Mizanil Jarh wat Ta'dil". Dalam thesis ini beliau menyebutkan orang-orang yg meriwayatkan hadits-hadits tersebut beserta perkataan para ulama mengenai isnad masing-masing hadits beserta keputusannya & kesimpulannya.
Barangsiapa yg ingin mengetahui secara luas dipersilahkan membaca thesis tersebut, karena ia merupakan pembahasan paling luas mengenai hadits-hadits Al-Mahdi sebagaimana dikatakan oleh Syekh Abdul Muhsin Al-'Abbad dalam majalah al-Jami'ah Al- Islamiyyah nomor 45 halaman 323.
Dalam thesis tersebut beliau menyebutkan ada hadits-hadits marfu' & atsar-atsar sahabat & lainnya tentang Al-Mahdi ini sebanyak 336 riwayat. Di antaranya terdapat tiga puluh dua hadits & sebelas atsar yg berkedudukan diantara shahih & hasan. Yang menyebutkan Al-Mahdi secara eksplisit sebanyak 9 hadits & 6 atsar, & sisanya hanya menyebutkan identifikasinya.
Banyak al-Huffazh yg mengesahkan hadits-hadits Al-Mahdi ini, antara lain Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya "Minhajus Sunnah fi Naqdhi Kalamisy Syi'ah wal Qadariyyah" 4: 211, & al-'Allamah Ibnu Qayyim dalam kitabnya "Al-Manarul Munif fish Shahih wadh-Dhaâ'if" halaman 142 & seterusnya dg tahqiq Syekh Abdul Fattah Abu Ghadah, serta dishahkan oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya "An-Nihayah fil-Fitan wal-Malahim" 1: 24-32 dg tahqiq DR. Thaha Zaini. Juga dishahkan oleh ulama- ulama lain sebagaimana akan kami sebutkan.
Penulis: Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA & diterbitkan oleh almanhaj. or. id

 

Tidak ada komentar: